Daerah

Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama, Kemenag Barru Ajak Masyarakat Bangun Toleransi Dan Kedamaian

Selasa, 21 Oktober 2025
...

Barru, Senin (20 Oktober 2025) — Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru menggelar kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dengan tema “ Membangun Kerukunan dan Toleransi dalam Keberagaman”, yang berlangsung di Aula PLHUT Kemenag Barru.

Kepala Kantor Kemenag Barru yang diwakili oleh H.Husni Abbas, S.Ag.MA, Kasubag TU bersama Kepala Seksi Bimas Islam, Dr. H. Muhlis Hakim, M.Pd., MM., sejumlah pejabat Kemenag Barru, di antaranya Kasi Penmad, H. Syamsul Bahri, S.Ag., MA., yang juga Ketua ISNU Barru; Drs. Tahir Ali, MA., Wakil Ketua FKUB Barru; Kasi PD Pontren, Dr. H. Maqbul, S.Ag., M.Ag., yang juga Khatib suriah NU Barru; dan Kasi PHU, Muhammad Ridwan, S.Ag, Kamarju, S.Hi, penyelenggara zakat wakaf.

Sebanyak 20 peserta turut hadir mewakili berbagai unsur masyarakat, seperti FKUB, MUI, DDI, NU, Muhammadiyah, Hidayatullah, GP Ansor, Al Wahdah, Kurir Langit, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para penyuluh agama Islam.

Dalam sambutannya, Kasi Bimas Islam, Dr. H. Muhlis Hakim, menyampaikan bahwa dialog ini menjadi ruang penting untuk memperkuat komunikasi dan mempererat hubungan antarsesama umat beragama, khususnya di Kabupaten Barru. “Kerukunan tidak datang dengan sendirinya, tetapi dibangun melalui dialog, saling memahami, dan saling menghormati,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Tahir Ali, MA., selaku Wakil Ketua FKUB Barru, memberikan materi dan wejangan tentang pentingnya membangun akidah yang kuat dalam menjaga kerukunan. Ia menegaskan bahwa pencegahan konflik harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. “Upaya terbaik adalah mencegah konflik agar tidak terjadi, karena dalam agama tidak ada paksaan. Konflik sering muncul akibat kurangnya komunikasi dan kesalahpahaman dalam memahami ajaran,” ungkapnya.

Senada dengan itu, H. Syamsul Bahri, S.Ag., MA., menekankan pentingnya peran seluruh pihak dalam mengantisipasi potensi konflik sosial keagamaan. “Dalam internal kita, bagaimana konflik diselesaikan tanpa menimbulkan masalah baru. Kuncinya adalah komunikasi yang jernih dan dakwah yang menyejukkan,” ungkapnya.

“Konflik tidak selalu buruk, yang penting bagaimana kita mengelolanya. Ada konflik yang justru menjadi ruang pembelajaran dan memperkuat persaudaraan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa “menghindari konflik bukan berarti menyerah, tetapi mengalah untuk menang. Kompromi dan kerja sama adalah jalan terbaik menjaga harmoni.”

Dalam kesempatan itu Dr. H. Maqbul, S.Ag., M.Ag. sebagai peserta dari NU menegaskan bahwa esensi Islam adalah keberagaman. “Semakin kita belajar dan memahami Islam, semakin terbuka kita terhadap perbedaan. Toleransi dan kepemimpinan dalam Islam menuntun kita untuk memimpin dan menghargai yang berbeda,” paparnya.

Sebagai penutup, Kasubbag TU sekaligus Ketua FKUB Barru, H. Husni Abbas, S.Ag., MA., memberikan penguatan dan arahan. “Inti dari dialog ini adalah kesediaan untuk memahami jika ada yang berbeda dengan kita, serta keikhlasan untuk menghargainya. Dengan itu, kehidupan beragama akan tetap rukun dan harmonis,” tuturnya.

Ia pun berharap kegiatan ini membawa keberkahan serta menjadi langkah nyata dalam memperkuat toleransi di Kabupaten Barru.

Kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama ini menjadi bagian dari program pembinaan kerukunan oleh Kementerian Agama, guna memperkokoh semangat moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk.

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default