Enam Penyuluh Agama Islam KUA Tanete Riattang Dikukuhkan Di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone

Kontributor

Watampone, Kemenag Bone
- Sebanyak enam penyuluh agama Islam Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang secara resmi dikukuhkan dalam kegiatan
Pembinaan Dai dan Daiyah yang dirangkaikan dengan Pengukuhan Kelompok Kerja
(Pokja) Majelis Taklim Kabupaten Bone. Kegiatan ini berlangsung khidmat di Aula
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone pada Kamis (15/05/2025).
Kegiatan tersebut
dihadiri oleh H. Bakri Ketua Tim Urusan Kemitraan Umat dan HBI Kanwil Kemenag
Sulsel. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam,
serta tak kurang dari 100 peserta yang terdiri dari para dai, daiyah, dan tamu
undangan.
Dalam sambutannya,
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone yang juga bertindak langsung
sebagai pengukuh, menyampaikan pentingnya peran penyuluh agama dan pengurus
Pokja Majelis Taklim dalam membina umat, memperkuat nilai keagamaan di
masyarakat, serta sebagai garda terdepan dalam dakwah Islam yang moderat dan
inklusif.
Pada kesempatan yang
sama, juga dikukuhkan struktur kepengurusan Pokja Majelis Taklim Kabupaten
Bone. Hidayah Mustamin ditetapkan sebagai Ketua Pokja, didampingi oleh Sitti
Hajirah sebagai Wakil Ketua, Sitti Rohani sebagai Sekretaris, dan Sri Meliana
sebagai Wakil Sekretaris. Posisi bendahara diemban oleh St. Naidah dan Agustini
sebagai wakil bendahara.
Selain struktur inti,
Pokja Majelis Taklim Kabupaten Bone juga dilengkapi dengan empat bidang
penting, yakni Bidang Kelembagaan, Bidang Manajemen, Bidang Sumber Daya
Manusia, dan Bidang Kurikulum. Keempat bidang ini diharapkan mampu menjadi
motor penggerak dalam menjalankan program pembinaan dan penguatan majelis taklim
di wilayah Kabupaten Bone.
Dengan terbentuknya
kepengurusan yang baru ini, diharapkan Pokja Majelis Taklim Kabupaten Bone
semakin aktif dan progresif dalam menyusun program kerja, menyinergikan
kegiatan keagamaan, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari
internal kementerian maupun masyarakat luas. (Anha/Ahdi)