Daerah

Guru MTsN Gowa Isi Liburan Dengan Workshop MGMP

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Kamis, 26 Juni 2025
...

Makassar (Kemenag Gowa). Ditengah liburan semester, para guru MTsN Gowa tetap menunjukkan semangat belajar dan kemauan untuk berubah dengan mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (Workshop Kurikulum Cinta dan Pembelajaran Mendalam "Deep Learning Untuk Semua ; Dari Teori Ke Implementasi) yang diselenggarakan pada, Selasa (24/6/2025) di Aula Gedung PT. Erlangga Makassar. 

Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang.

Workshop sehari penuh ini dihadiri oleh seluruh guru MTsN Gowa, dengan beragam agenda yang tidak hanya bersifat teoritis namun juga praktis, mulai dari penguatan nilai-nilai moderasi beragama hingga penerapan pembelajaran mendalam pada proses pembelajaran. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Panitia, Amiruddin dalam laporannya.

Kepala MTsN Gowa, Mansur Patiroi, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya workshop tersebut. “Kegiatan ini adalah bentuk komitmen kita untuk terus belajar dan memperbaiki mutu pembelajaran di madrasah. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memfasilitasi dan mendukung kegiatan ini,” ujarnya penuh semangat.

Plh. Kepala Kantor Kemenag Gowa, Muhammad Jamil, turut hadir dan memberikan apresiasi kepada guru-guru yang memanfaatkan liburan untuk meningkatkan kapasitas diri. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan di tengah dinamika masyarakat. 

“Guru madrasah harus menjadi pilar yang kokoh dalam membangun generasi moderat dan berkarakter,” ungkapnya.

Di akhir arahannya, Jamil yang juga sebagai Kasubbag TU Kemenag Gowa itu mengajak untuk bangkit dan melawan isu-isu tidak benar dan menyesatkan yang saat ini menerpa MTsN Gowa. 

Sementara itu, materi pertama dalam workshop dibawakan oleh Kasi Pendidikan Madrasah, Ishak Ibrahim, yang mengangkat tema "Moderasi Beragama". Ia memaparkan bahwa guru memiliki peran strategis dalam membentuk pola pikir siswa yang toleran dan inklusif. 

“Moderasi bukan hanya slogan, tapi harus diwujudkan dalam perilaku dan proses pembelajaran kita sehari-hari,” tuturnya.

Menurutnya, penguatan moderasi beragama harus dimulai dari guru. Dengan pendekatan yang santun dan edukatif, guru dapat menjadi jembatan harmonisasi antarumat di lingkungan madrasah maupun masyarakat sekitar.

Sesi berikutnya menyoroti kurikulum cinta dan pembelajaran mendalam dengan fokus pada implementasi deep learning di lingkungan MTsN Gowa. Pemateri, Suparmin, memaparkan secara rinci konsep dasar deep learning dan potensi penerapannya dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Dalam sesi praktik, peserta workshop diajak untuk membuat modul pembelajaran berbasis deep learning. Mereka dibimbing langsung oleh pemateri untuk mengintegrasikan elemen teknologi dan pendekatan pembelajaran berbasis data dalam perangkat ajar mereka. Banyak guru yang antusias mencoba menyusun modul yang relevan dengan kebutuhan siswa.

“Ini pengalaman menarik dan menantang. Saya merasa lebih percaya diri menyusun modul dengan pendekatan yang lebih kekinian,” ujar salah satu peserta, Sudarman, guru Bahasa Arab MTsN Gowa. 

Dengan terlaksananya workshop ini, MTsN Gowa membuktikan komitmennya sebagai madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Gowa yang adaptif dan inovatif, menjadikan liburan bukan sebagai waktu untuk berdiam diri, tetapi sebagai peluang untuk bertumbuh dan berkembang bersama.(Nas/OH).

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default