Kakan Kemenag Barru Tekankan Penguatan Kepemimpinan Dan Publikasi Kinerja Kepala MI Dalam Pertemuan Rutin KKMI Kab. Barru
Kontributor
Barru, (Kemenag Barru) — Kakan Kemenag Barru, H. Irman, S.Ag., M.Si., menghadiri pertemuan rutin Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) yang berlangsung di MI At-Taufiq Maralleng. Kegiatan ini menjadi ruang penting untuk membahas arah pengembangan madrasah, penguatan kepemimpinan Kepala Madrasah Ibtidaiyah, serta strategi meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan MI se-Kabupaten Barru. (Kamis, 20 November 2025 )
Dalam arahannya, H. Irman mengajak seluruh Kepala MI untuk menata kembali cara pandang dalam memimpin lembaga pendidikan. Ia menekankan bahwa sikap tawadhu tetap merupakan nilai mulia, namun harus dibarengi dengan kemampuan mempublikasikan kinerja secara masif. Publikasi, lanjutnya, bukan soal pamer, tetapi memastikan masyarakat memahami kapasitas dan kontribusi madrasah. “Tawadhu itu sangat baik, tapi di zaman ini kita butuh publikasi yang masif. Kita ingin agar masyarakat tahu bahwa kita di Kemenag tidak hanya mengurus orang menikah. Kita juga pilar yang mengurus pendidikan,” tegasnya.
Ia juga menyinggung soal profesionalitas ASN Kemenag dalam menjalankan tugas dan pentingnya integritas serta etos kerja yang baik. Kualitas pekerjaan harus sebanding dengan amanah yang diterima, termasuk bagi kepala madrasah sebagai pemimpin lembaga.“Kita digaji Kemenag sangat cukup. Tapi apakah gaji kita sesuai kerja kita? Jangan sampai kerja kurang, tapi gaji yang dianggap kurang,” ujarnya,
Di hadapan para kepala MI, H. Irman menegaskan bahwa pemimpin harus berfokus pada penyelesaian masalah. “Mari menemukan masalah, tapi jangan mencari masalah. Jadi pemimpin harus banyak berpikir. Apa yang sebenarnya dibutuhkan madrasah kita? Apakah indahnya bangunan menjamin naiknya mutu pendidikan?” katanya.
Ia menambahkan, semakin tinggi jabatan seseorang, justru semakin besar tuntutan berpikir strategis, bukan sekadar sibuk dengan aktivitas fisik. Ia mencontohkan pengalamannya selama bertugas di Makassar, dimana seorang kepala MAN sering pulang larut malam karena banyaknya tugas prioritas. “Jangan sore-sore sudah sibuk cek Pusaka,” ujarnya disambut tawa para kepala madrasah.
Selain itu, H. Irman memberikan pesan mendalam terkait cara memandang peserta didik. Ia meminta para kepala madrasah tidak mudah tersulut emosi ketika menghadapi siswa yang nakal, malas, atau kurang berprestasi. Menurutnya, setiap anak memiliki potensi yang mungkin belum terlihat, dan tugas pendidik adalah membimbing, bukan menghakimi. “Jangan sakit hati dan dendam. Ingat, tidak ada manusia yang tidak bermanfaat. Ciptaan Allah punya fungsinya masing-masing. Kita tidak pernah tahu apa jadinya mereka kelak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mendorong madrasah untuk memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler sebagai media penyaluran energi dan kreativitas siswa. Gerakan Pramuka, PMR, dan berbagai kegiatan pendukung lainnya dinilai mampu membentuk karakter, kerja sama, dan disiplin. “Habiskan energi mereka di kegiatan positif. Ekskul juga bisa jadi daya tarik bagi orang tua dalam memilih madrasah,” jelasnya.
Siswa adalah modal masa depan madrasah dan harus dibina dengan kurikulum yang dirancang secara serius. “Ramu kurikulum terbaik. Mereka adalah masa depan kita,” pungkasnya. (Arga)