Bontomarannu (Kemenag Gowa). Keterbatasan materi untuk meminang pujaan hati bukan halangan bagi seseorang laki – laki sebagai pembuktian keseriusannya. Hal ini dilakukan Arman kepada kekasihnya Asma, Rabu (2/7/2025).

Asma, seorang wanita yang luar biasa tidak memandang banyaknya materi yang dimiliki Arman. Ia berbesar hati menerima pinangan. Karena melihat keseriusan dan tekad yang kuat dan kesiapan bertanggungjawab dunia akhirat atas dirinya dan anak-anaknya kelak.

Asma mengikuti Sunnah Nabi bahwa sebaik – baik mahar adalah yang paling mudah (ringan). "Patut jadi contoh bagi wanita diluar sana bahwa mempermudah pernikahan agar bisa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi yang diharamkan adalah suatu keharusan, " tukas Solihin, kepala KUA Bontomarannu sesaat setelah akad. 

Uang panaik kadang menjadi hambatan seorang gadis bisa merasakan indahnya beribadah dalam sebuah pernikahan. Dan bahkan memilih untuk Silariang (Kawin Lari) karena terhalang restu.

Kementerian Agama telah memberikan kemudahan dan fasilitas pernikahan di Balai Nikah dengan 0 rupiah. Agar setiap pasangan yang ingin menyempurnakan agamanya melalui pernikahan bisa terlaksana.

Imam Desa Mata Allo, Supriadi, adalah sosok yang mengarahkan pasangan suami istri ini ke KUA. "Prihatin melihat pasangan ini, keduanya memang tidak memiliki kemampuam finansial, mahar saja kesulitan. Makanya saya arahkan untuk menikah di Balai Nikah saja," tutur Supriadi. 

Kepala KUA menikahkan langsung mengucapkan Ijab mewakili Wali dari Asma. Setelah pemeriksaan berkas dan penandatanganan disaksikan 2 orang saksi keluarga, pernikahan Arman dan Asma berlangsung hikmad. Setelah doa untuk kebahagian sang pengantin ditutup dengan pembacaan sighat taklit suami dihadapan tamu yang hadir.(ida/OH)