Kemenag Sulsel Dan ATR/BPN Perkuat Sinergi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf Di Sulsel
Kontributor
MAKASSAR, (Kemenag Sulsel) -– Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muhammad Yunus, mewakili Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel menghadiri Dialog Keagamaan bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI, Nusron Wahid, yang digelar di Aula Kolaborasi Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (13/11/2025).
Dialog tersebut dihadiri oleh sejumlah pimpinan organisasi keagamaan di Sulawesi Selatan, di antaranya Ketua MUI Sulsel, PWNU, Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI). Kegiatan ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan dalam percepatan sertifikasi tanah wakaf di Sulawesi Selatan.
Dalam arahannya, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menegaskan bahwa percepatan sertifikasi tanah wakaf merupakan salah satu prioritas nasional sebagai bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam peningkatan pelayanan publik dan penguatan peran lembaga keagamaan.
“Di Sulawesi Selatan terdapat sekitar 18.477 bidang tanah wakaf, namun baru 3.757 bidang atau 20,33% yang telah bersertifikat. Kami menargetkan seluruh tanah wakaf dapat tersertifikasi dalam waktu tiga tahun ke depan,” ungkap Menteri Nusron.
Beliau juga mengajak seluruh unsur ormas keagamaan untuk aktif berkolaborasi dengan BPN dan Kemenag dalam percepatan proses administrasi, khususnya terkait akta ikrar wakaf, kelengkapan data yayasan, serta penertiban aset masjid dan madrasah agar terhindar dari potensi konflik kepemilikan.
“BPN akan membentuk working group khusus untuk percepatan sertifikasi tanah wakaf, dan kami berharap Kemenag menjadi penghubung aktif dengan masyarakat,” tambahnya.
Mewakili Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Muhammad Yunus menyampaikan bahwa pihaknya siap memperkuat kolaborasi lintas lembaga. Menurutnya, Kemenag memiliki peran strategis dalam memastikan keabsahan dan validasi dokumen wakaf di tingkat bawah.
“Kami akan mendorong seluruh Kemenag kabupaten/kota agar bersinergi dengan kantor pertanahan setempat. Semua data yang masuk akan diproses secara kolektif agar percepatan sertifikasi tanah wakaf dapat tercapai dengan baik,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Sekretaris Umum MUI Sulsel sekaligus Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), H. Muammar Bakri, yang mendoakan agar kolaborasi ini membawa berkah dan kemudahan dalam upaya pelayanan umat di bidang pertanahan wakaf.