Keteladanan Rasulullah Dan Persahabatan Tiga Tokoh Jadi Warna Peringatan Maulid Nabi Di Kemenag Luwu
Kontributor
Belopa (Kemenag Luwu) – Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Luwu, Senin (8/9/2025), menjadi ajang istimewa yang mempertemukan
tiga sahabat lama, Bupati Luwu H. Patahuddin, S.Ag., Kepala Kankemenag Luwu
Drs. H. Nurul Haq, MH, dan Kakanwil Kemenag Sulawesi Selatan DR. H. Ali Yafid,
S.Ag., M.Pd.I.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Indoor Kemenag Luwu ini turut dihadiri
jajaran pejabat Kemenag dan Pemerintah Kabupaten Luwu, Ketua Bidang I TP PKK
Luwu, Ketua MUI, FKUB, FKPP, Bank Mitra, serta para staf dan guru di lingkungan
Kemenag. Kehadiran tokoh lintas lembaga semakin menambah khidmat suasana
peringatan Maulid Nabi.
Dalam laporannya, Kepala Kemenag Luwu H. Nurul Haq menyampaikan bahwa
kegiatan Maulid telah digelar empat kali selama masa jabatannya. Pada tahun
2022 hikmah Maulid disampaikan oleh Syekh Sayyid Abd. Rahim Assegaf (Puang Makka),
tahun 2023 oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan Drs. H. Khoeroni,
M.Si, tahun 2024 oleh DR. KH. Mahmud Suyuti, S.Ag., dan pada tahun 2025 ini
kembali diisi oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi selatan, DR. H. Ali
Yafid, S.Ag., M.Pd.I.
Menutup laporannya Ia mengenang masa kuliah, bahwa momentum ini sekaligus
menjadi ajang reuni tiga angkatan: dirinya tahun 1987, Bupati Patahuddin tahun
1988, dan Kakanwil Ali Yafid tahun 1989. “Kami sangat bersyukur dan berterima
kasih atas kesediaan beliau berdua hadir di tengah-tengah kami,” ujarnya haru.
Sementara itu, Bupati Luwu H. Patahuddin mengawali sambutannya dengan ikut mengenang
kebersamaan saat tinggal di asrama bersama Kakanwil Ali Yafid. “Beliau
visioner, kritis, dan saya bangga bisa menyebutnya bukan hanya sahabat, tetapi
juga saudara,” ungkapnya penuh keakraban.
Lebih jauh, Bupati menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan
momentum penting untuk menggali keteladanan akhlak Rasulullah SAW. Ia berharap
para ASN dapat menjadi teladan minimal bagi keluarga masing-masing, serta
mengajak seluruh jajaran Kemenag untuk bersama-sama mewujudkan Luwu sebagai
daerah religius. Dengan penuh canda, ia menambahkan kebanggaannya karena Luwu
menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang dipimpin bupati berlatar belakang
penyuluh agama Islam bergelar S.Ag. “Saya berharap lima tahun ke depan, mutu
dan kualitas Kabupaten Luwu dapat lebih baik dibanding daerah lain di Sulawesi
Selatan,” pungkasnya. (Isl/Um).