Daerah

KKM Terbentuk, Kampus 2 PPTQ An-Nail Gowa Siap Jalankan Program Sanitasi

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Rabu, 09 Juli 2025
...

Bajeng Barat (Kemenag Gowa). Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas kesehatan lingkungan di lembaga pendidikan keagamaan, Puskesmas Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat, menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Program Intervensi Kesehatan Lingkungan sekaligus Pembentukan Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an An-Nail kampus 2, Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa pada, Senin (7/7/2025).

Acara ini dihadiri oleh Mudir, Ahmad Aliudin, Wakil Kepala Sekolah Tingkat Wustha, Ridwan Rahim, Kepala Puskesmas Gentungang Herawati serta dua Petugas Sanitarian, Nurasiah dan Hasniah yang menjadi narasumber utama dalam penyampaian sosialisasi teknis.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi teknis dan kebijakan bantuan intervensi kualitas kesehatan lingkungan sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis penyaluran bantuan intervensi kualitas kesehatan lingkungan di desa, lembaga pendidikan keagamaan dan sentra pangan jajanan dari Direktorat Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI Tahun Anggaran 2025. 

Selain itu, sosialisasi ini menjadi ajang pembentukan Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) sebagai lembaga pelaksana swakelola tipe IV, yang akan melaksanakan pembangunan serta pengelolaan sarana sanitasi dan air bersih di lingkungan pesantren.

Dalam penyampaiannya, Kepala Puskesmas, Herawati menekankan pentingnya peran pesantren dalam menyukseskan program PHBS. Menurutnya, "Keterlibatan lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren adalah menjadi garda terdepan dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat." ungkapnya. 

Dalam sosialisasi teknis, Sanitarian Puskesmas turut memaparkan mengenai standar sarana yang akan dibangun, mulai dari fasilitas cuci tangan pakai sabun, tempat penampungan sampah sementara, dapur sehat, hingga teknologi tepat guna untuk air minum aman.

Sementara itu, pembentukan KKM dilakukan melalui musyawarah bersama pimpinan pondok dan jajarannya. KKM yang terbentuk terdiri dari lima komponen utama: ketua, bendahara, tim persiapan, tim pelaksana, dan tim pengawas. Kelompok ini akan berperan aktif dalam penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM), pengelolaan dana bantuan, serta pemantauan hasil pembangunan agar sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

Dengan terbentuknya KKM, seluruh rangkaian kegiatan akan dilakukan secara partisipatif dan transparan, sesuai prinsip swakelola tipe IV. Program ini tidak hanya menyasar pembangunan fisik, tetapi juga mendorong perubahan perilaku dan penguatan kapasitas masyarakat pondok pesantren. 

Mudir PPTQ An-Nail, Ahmad Aliudin, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program ini. “Kami sangat antusias menyambut program ini dan berkomitmen untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Ini adalah langkah awal menuju pesantren yang bersih, sehat, dan berkualitas,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan diskusi interaktif dan penyusunan dokumen awal kerja KKM, menandai kesiapan PPTQ An-Nail kampus 2 untuk mengimplementasikan program intervensi sanitasi dan air minum yang aman dan layak.(NS/OH)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default