Matoa Dan Perjalanan Perkawinan Di KUA Bontomarannu

Kontributor

Bontomarannu (Kemenag Gowa). Puluhan calon pengantin memenuhi Aula Kecamatan Bontomarannu. Mereka datang untuk mengikuti Bimbingan Perkawinan yang diadakan oleh KUA Bontomarannu, Senin, (7/7/2025).
Sebelum Bimbingan dilakukan Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Tajuddin menyerahkan bibit pohon matoa.
Ada filosofi kenapa Menteri Agama mencanangkan penanaman sejuta pohon Matoa. Bahkan sebagai pertanda bahwa orang Kemenag kalau ada pohon Matoa depan rumahnya. Selain sebagai penghijauan agar terhindar dari polusi, Matoa juga bisa kita pahami sebagai lika liku dalam kehidupan berkeluarga.
Buah Matoa itu ada 4 rasa didalamnya. "Adami rasa lengkengnya, duriannya, rambutan dan leci. Kalau kita bawa kedalam perkawinan bahwa dalam perkawinan itu ada berbagai masalah yang akan kita hadapi, " jelas Tajuddin.
Tidak ada kehidupan berkeluarga yang tidak ada masalahnya. Yang membedakan ada yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan tidak.
Hal ini tergantung bagaimana ketahanan keluarga terutama iman yang menancap dalam dada. Dan pelaksanaan semua perintah Allah dan menjauhi kemaksiatan yang mendatangkan murka Allah.(ida/OH)