Menag Buka Perkemahan Santri Nusantara Di Ponpes As’adiyah Wajo

Kontributor

WAJO, KEMENAG SULSEL — Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar secara resmi membuka Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PERKASA) Tahun 2025 di Bumi Perkemahan Kampus III Pondok Pesantren As’adiyah, Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis 2 Oktober 2025.
PERKASA 2025 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Musabaqah Qiraatul Kutub Internasional (MQKI) I dan Musabaqah Qiraatul Kutub Nasional (MQKN) VIII.
Kegiatan ini diikuti oleh 1.165 peserta dari berbagai tingkatan, yaitu Siaga, Penggalang, dan Penegak, yang berasal dari 70 pangkalan pramuka pesantren se-Nusantara, dan akan berlangsung hingga 7 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menekankan pentingnya gerakan pramuka di lingkungan pesantren sebagai sarana penguatan karakter, kemandirian, serta pembentukan akhlak mulia bagi santri.
“Pramuka bukan sekadar kegiatan baris-berbaris atau perkemahan. Ini adalah wahana pembentukan generasi santri yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman," tutur Menag.
Nabi Muhammad SAW, lanjut Menag adalah pribadi multitalenta yang dapat menjadi teladan dalam hal kecerdasan, ketangguhan, dan akhlak.
"Santri pramuka harus menjadikan beliau sebagai inspirasi dalam mengembangkan potensi diri,” imbaunya.
Menag juga mengajak para peserta untuk menampilkan akhlak terbaik dalam setiap aktivitas kepramukaan.
“Tunjukkan kemuliaan akhlak dalam setiap langkah. Inilah yang membedakan pramuka santri dengan lainnya,” pesan Menag.
Mengakhiri arahannya, Menag mengatakan bahwa Santri adalah pilar penting dalam pembangunan karakter bangsa, karena dengan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, kepemimpinan, dan kebersamaan, tanpa meninggalkan ruh akhlakul karimah yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, H. Suyitno, dalam laporannya menyampaikan bahwa gerakan pramuka idealnya dimulai sejak dini.
“Kita menyaksikan adik-adik dari golongan Siaga yang sudah mampu menghafal Undang-Undang Dasar 1945 dan Dasa Dharma Pramuka. Ini menunjukkan efektivitas pembinaan pramuka sejak usia awal,” ujarnya.
Dirjen Pendis juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Pondok Pesantren As’adiyah sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, PERKASA menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi, kepemimpinan, serta ukhuwah antar-santri dari berbagai wilayah.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, yang turut hadir dalam pembukaan, menyampaikan bahwa PERKASA merupakan laboratorium kepemimpinan santri.
“Kami meyakini dari kegiatan ini akan lahir calon pemimpin bangsa yang berintegritas, berakhlak mulia, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi,” jelasnya.
Kegiatan PERKASA 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antarpramuka santri, tetapi juga momentum penguatan jati diri santri di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. (Diah)