Daerah

Modal 5 Juta, Jemaah Gowa Pulang Bawa Rejeki 30 Juta Dari Arab Saudi

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Kamis, 10 Juli 2025
...

Makassar (Kemenag Gowa). Suasana haru dan syukur mewarnai kepulangan jemaah haji asal Kabupaten Gowa yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 41 UPG di Asrama Haji Sudiang Makassar, Rabu (9/7/2025). Kloter ini menjadi rombongan terakhir yang menutup rangkaian perjalanan suci jemaah haji asal Gowa pada musim haji tahun ini.

Sebanyak 177 jemaah ditambah 2 orang jemaah mutasi tiba dengan selamat di tanah air yang terdiri dari 173 jemaah haji, 1 Pembimbing Ibadah, 1 Tenaga Kesehatan Haji dan 2 Petugas Haji Daerah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Jamaris yang juga bertindak sebagai pembimbing ibadah. Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian ibadah dan perjalanan jemaah haji Kloter 41 UPG ini. 

"Alhamdulillah, Kloter 41 UPG telah kembali ke tanah air dalam keadaan utuh, sehat, dan insya Allah meraih predikat haji mabrur sepanjang umur. Perjalanan suci yang penuh tantangan ini dapat dilalui berkat kekompakan dan kebersamaan seluruh jemaah serta petugas," tutur Jamaris.

Proses penerimaan jemaah di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang berlangsung khidmat. PPIH Debarkasi Makassar, yang dipandu oleh Kabid Akomodasi dan Konsumsi, Wahyuddin Hakim secara resmi menyerahkan jemaah kepada panitia daerah untuk kemudian dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Di balik prosesi tersebut, kisah haru datang dari Sangngin Sadong Paru, jemaah haji berusia 66 tahun asal Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa. Saat disapa panitia daerah, Sangngin tak kuasa menahan air mata. Dengan suara lirih, ia menyampaikan rasa syukur karena mendapatkan santunan senilai 30 juta rupiah dari pemerintah Arab Saudi.

"Alhamdulillah, nak. Terima kasih semua petugas Gowa yang sudah bantuka selama ini. Syukur Alhamdulillah, saya dapat rejeki dari Allah lewat pemerintah Arab Saudi. Terima kasih ya Allah," ucapnya terisak.

Ia menceritakan bahwa saat berada di Makkah, ia didatangi seseorang yang mengatasnamakan pemerintah Arab Saudi dan menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan santunan melalui transfer bank senilai 30 Juta Rupiah. Ia menjadi salah satu dari lima jemaah asal Sulawesi Selatan yang namanya diusulkan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan untuk menerima santunan tersebut.

Yang membuat kisah ini semakin mengharukan, Hj. Sangngin berangkat ke tanah suci hanya bermodalkan uang saku sebesar 5 juta rupiah. Lebih memilukan, uang tersebut harus ia sisihkan sebagian untuk kebutuhan hidup setelah kembali ke kampung halaman. 

"Saya tidak menyangka akan dapat uang 30 juta. Soalnya saya berangkat cuma bawa 5 juta saja nak, itu pun harus saya sisakan untuk biaya hidup setelah pulang ke kampung," ungkapnya.

Sejak dua tahun terakhir, Hj. Sangngin hidup dalam keterbatasan setelah menantu yang selama ini menanggung kebutuhan hidupnya meninggal dunia. Kini, ia berharap santunan yang diterimanya dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bersama ketiga anaknya.

"Dua tahun mi meninggal menantuku yang biasa biayai hidupku. Uang 30 juta ini mungkin rejeki dari Allah yang akan saya pakai bertahan hidup. Walaupun saya tidak tahu cukup sampai kapan, pokoknya saya usahakan dipakai sedikit-sedikit saja, nak," ucap ibu dari empat orang anak itu.

Kisah Hj. Sangngin menjadi potret ketulusan hati seorang jemaah haji yang tetap sabar dan bersyukur di tengah keterbatasan, serta menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang makna keberkahan di tanah suci.(NHR/OH)


Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default