Daerah

Pengembangan Kampung Moderasi, Komitmen Kemenag Gowa Bumikan Nilai Moderasi

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Jumat, 08 Agustus 2025
...

Pallangga (Kemenag Gowa). Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa terus menguatkan program Moderasi Beragama melalui pengembangan Kampung Moderasi Beragama. Kegiatan ini digelar di aula KUA Kecamatan Pallangga, Kamis (7/8/2025). 

Kegiatan ini menjadi gelombang kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di KUA Kecamatan Bontomarannu. Diikuti Penyuluh Agama Islam dari 9 KUA kecamatan, sehingga total 18 kecamatan turut ambil bagian dalam program ini.

Program ini merupakan bagian dari langkah strategis Kemenag Gowa dalam memperluas implementasi Kampung Moderasi Beragama—sebuah inisiatif yang bertujuan menjadikan wilayah-wilayah binaan sebagai pusat penguatan nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan harmoni antarumat beragama. 

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Jamaris menegaskan bahwa pengembangan Kampung Moderasi merupakan kebutuhan yang sangat mendesak di tengah dinamika sosial dan keberagaman masyarakat saat ini. Ia berharap setiap kecamatan di Gowa mampu menghadirkan satu kampung moderasi yang menjadi contoh penerapan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan yang moderat.

“Harapan saya, di Gowa minimal terbentuk 18 Kampung Moderasi. Satu kecamatan itu kita keroyok bersama, melalui IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia), untuk menentukan satu wilayah yang paling tepat sebagai percontohan,” ungkap Jamaris dalam arahannya.

Menurutnya, Kampung Moderasi Beragama harus diarahkan pada wilayah yang memiliki kerawanan sosial atau konflik keagamaan, agar peran penyuluh benar-benar dirasakan masyarakat.

“Kenapa ini penting? Karena di tengah masyarakat kita masih banyak tantangan dalam penyuluhan keagamaan. Penyuluh kita harus mampu mengimplementasikan Kurikulum Cinta, bukan hanya cinta antar sesama manusia, tapi juga cinta terhadap alam dan lingkungan,” tambahnya.

Ia berharap, penyuluh menjadi agen perubahan dalam mengubah pola pikir masyarakat yang ekstrem atau radikal, menjadi lebih terbuka dan dialogis.

“Seringkali setelah perjumpaan, diskusi, orang-orang mulai menyadari, jangan-jangan saya yang salah. Kita ingin mendengar semua pihak. Apa pendapat mereka soal keberagamaan? Kenapa kita bisa berbeda, dan mana perbedaan yang masih bisa kita kelola bersama?, " tutur mantan Kakankemenag Sinjai itu. 

Selain aspek spiritual, Kampung Moderasi juga diharapkan mampu menjawab persoalan sosial dan ekonomi. 

Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Gowa, Tajuddin, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk Kampung Moderasi secara menyeluruh di semua kecamatan.

“Penyuluh bukan hanya bertugas menyampaikan ajaran agama, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi. Ini sejalan dengan program pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara penguatan nilai agama dan perbaikan kondisi ekonomi masyarakat.

“Kalau agamanya baik, ekonominya juga bagus, maka kesejahteraan itu akan tercapai. Inilah yang diharapkan oleh pemerintah kita,” tutup Tajuddin.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk konkret komitmen Kemenag Gowa dalam membumikan nilai-nilai moderasi beragama yang menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat: spiritual, sosial, dan ekonomi.(ANK/OH) 

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default