Penghulu Juga Manusia Biasa : Catatan Haru Dari Momen Sakral Sang Penghulu Ahmad Syihab

Kontributor

Bulu, (Kemenag Pinrang) - Ketika mendengar kata Penghulu, bayangan kita sering kali tertuju pada sosok laki-laki berpeci, berjas rapi, dan bersuara tegas, memimpin prosesi ijab kabul dengan penuh wibawa. Namun, bagaimana jika sang penghulu justru berada di posisi mempelai laki-laki? Itulah yang terjadi pada Senin, (07/07/2025)
Ahmad Syihab
Ramadhan, salah satu penghulu di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mattiro
Bulu, Kabupaten Pinrang, mengalami langsung bagaimana rasanya berdiri sebagai
mempelai di hadapan para saksi dan sesama penghulu. Momen istimewa ini terjadi
ketika ia menikahi pujaan hatinya, seorang dokter gigi bernama Nasriyani Yusuf.
Berbusana adat Bugis
bernuansa emas, Syihab melangkah menuju meja akad dengan diiringi keluarga
besarnya. Namun, langkahnya yang biasanya mantap saat menjadi penghulu, kali
ini terasa berbeda. Wajahnya menunjukkan ketegangan, tutur katanya tak setenang
biasanya, dan senyum pun terasa tertahan.
Saat tiba waktunya
mengucapkan ijab kabul, sang ayah dari mempelai wanita membacakan ijab dengan
lantang. Dengan satu tarikan napas panjang, Syihab menjawab penuh ketegangan,
“Saya terima nikahnya dan kawinnya Nasriyani binti Yusuf dengan mas kawin
tersebut dibayar tunai.” Ucapnya.
Serentak, para
saksi dan penghulu yang hadir menyatakan, “Sah!” Wajah Syihab pun berubah.
Ketegangan seketika luruh menjadi ekspresi haru dan lega. Ia tersenyum,
menunduk penuh syukur, membuktikan bahwa di balik sosok wibawa seorang
penghulu, tetap ada jiwa manusia biasa yang merasakan haru dan gugup saat
melangkah ke jenjang suci pernikahan.
Kisah ini menjadi
pengingat bahwa siapapun, dari
latar belakang apa pun, bahkan seorang penghulu sekali pun, tak luput dari getar rasa di hari yang
penuh makna. Karena pada hakikatnya, penghulu juga manusia
biasa.
Selamat menempuh hidup baru Ahmad Syihab Ramadhan dan Nasriyani Yusuf. Semoga Allah SWT memberkahi pernikahan kalian, menjadikannya rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Ucapan hangat dan doa terbaik dari segenap keluarga besar KUA Kecamatan Mattiro Bulu. (Alamsyah)