Sungguminasa (Kemenag Gowa). Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa menjadi saksi pelaksanaan kegiatan “Peaceful Muharam : Lebaran Yatim dan Difabel 2025”, Jum’at (4/7/2025) yang dihadiri oleh berbagai pihak. 

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Penyelenggara Syariah Zakat Waqaf, Kepala KUA, kepala madrasah, perwakilan Pengurus Baznas Kabupaten Gowa, bank Mitra (BRI dan BSI), ketua dan pengurus Dharma Wanita serta 150 siswa yang tergolong difabel, anak yatim, dan kurang mampu sebagai penerima bingkisan hadir memenuhi aula. 

Dalam acara ini, sebanyak 10 siswa dari MIN 2 Gowa juga mendapatkan bingkisan yang disiapkan oleh panitia. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Muhammad Jamil, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk refleksi spiritual dan sosial atas semangat 10 Muharam yang sarat makna kepedulian.

“Momentum ini bukan sekadar seremoni berbagi, melainkan bagian dari gerakan nasional untuk menegaskan komitmen terhadap kesetaraan dan keadilan sosial, khususnya bagi anak-anak yatim dan penyandang disabilitas—dua kelompok rentan yang kerap tertinggal dalam arus pembangunan,” tegas Jamil yang juga Plh. Kepala Kantor Kemenag Gowa. 

Penyelenggara Zakat Waqaf, Ibrahim juga memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan seperti ini harus terus diadakan untuk membangun kesadaran kolektif dalam masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama.

“Acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada anak-anak yang membutuhkan, serta mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap mereka. Selain pembagian bingkisan," ujar Ibrahim

Semantara itu Abd. Chalid Kepala MIN 2 Gowa sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. "Peaceful Muharam : Lebaran Yatim dan Difabel 2025" adalah bentuk nyata kepedulian terhadap anak-anak yatim dan penyandang disabilitas, dua kelompok yang sering kali terlupakan dalam arus pembangunan.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih karena siswa-siswa dari MIN 2 Gowa juga mendapatkan kesempatan untuk menerima bingkisan dalam acara ini. Ini bukan hanya sekadar pemberian materi, tetapi lebih kepada penguatan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara kita," tutur Chalid. 

Muh Zulkifli, salah satu penerima bingkisan, juga menyampaikan ungkapan terima kasihnya. “Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah menyelenggarakan acara ini. Bingkisan yang kami terima sangat berarti bagi kami, terutama memasuki awal tahun pelajaran. Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak yang peduli kepada kami,” ujarnya dengan penuh haru. 

Acara ditutup dengan pembagian bingkisan dan diharapkan agar setiap bingkisan yang diberikan dapat membawa kebahagiaan dan manfaat bagi para penerima, serta menumbuhkan rasa solidaritas di antara masyarakat.(CDM/OH)