Penguatan Peran Penyuluh Agama Islam Di Kabupaten Bone

Kontributor

Watampone, (Humas Bone) - Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone menjadi saksi bagi ratusan Penyuluh Agama Islam yang mengikuti Pembinaan Penyuluh Agama Angkatan I dan II. Acara yang berlangsung pada Selasa (23/1/2024). Kegiatan terkesan mengarah pada penguatan peran penyuluh dalam mendukung pembinaan agama di masyarakat.
Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid memberikan penghormatan pada pembukaan acara ini. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Sulsel Abd. Gaffar, Plt. Kepala Kantor Kemenag Bone Jamaris beserta Pejabat Pengawas dijajarannya, Ketua TIM Penyuluh Agama Kanwil Kemenag Sulsel, dan para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Kantor Kemenag Bone, Jamaris menegaskan pentingnya peran penyuluh agama sebagai ujung tombak Kementerian Agama di masyarakat.
"Kehadiran kita sebagai penyuluh adalah sebagai ujung jari-jari Kementerian Agama. Kita adalah unjung tombak Kemenag di masyarakat. Peran penyuluh sangat terasa di tengah masyarakat sehingga selain tugas yang melekat pada kita, ada juga tugas lain yang diberikan oleh pemerintah. Bisa saja Penyuluhan narkoba dan stunting. Penghargaan dan apresiasi sebesar-besarnya untuk para penyuluh," ujar Jamaris.
Dalam tahun politik ini, Jamaris mengingatkan para penyuluh untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama dalam menyebarkan informasi. "Jangan sampai melanggar UU Pemilu. Hindari memasang tanda-tanda atau simbol mendukung paslon," tambahnya.
Kepala Bidang Penaizawa Kanwil Kemenag Sulsel, Abd. Gaffar menyampaikan harapannya agar silaturahmi di antara para penyuluh dapat terus terjaga. "Kami hanya memberikan penguatan-penguatan agar tugas dan tanggungjawab penyuluh dapat terlaksana di tengah-tengah masyarakat dengan bahasa agama," katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid menekankan peran penyuluh Agama Islam dalam memperkuat dan meningkatkan keshalehan umat beragama. "Selama ini telah kita kerjakan program reguler Kementerian Agama. ASN fungsional ini, jangan berhenti mengejar jenjang sampai IV/a. Kalau sudah fungsional IV/a, bisa menduduki jabatan administrator," tuturnya.
Ali Yafid juga menyoroti pentingnya moderasi beragama dan mengingatkan agar semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama diselipkan dengan konsep Moderasi Beragama. "Tapi hati-hati karena ada berbagai paham Islam, ada Liberal, ada Islam konservatif. Yang kita butuh adalah kita punya kitab, punya undang-undang, dan Pancasila, itulah moderat," ungkapnya.
Untuk Kepala KUA, Ali Yafid memberikan saran agar memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kegiatan pernikahan. "Kepala KUA bisa memberikan wejangan kepada pasangan nikah, biar satu sampai dua menit. Kepala KUA tolong dibina disekitarnya tentang kesadaran dan tugas dan fungsinya apalagi kalau sudah ASN," tandasnya.
Acara Pembinaan Penyuluh Agama ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi para penyuluh, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pembinaan agama di masyarakat Kabupaten Bone. (ahdi)