Lanrang (Humas Sidrap) - Upacara bendera di Pesantren Muammar Gandi, pada hari Senin bulan ini, memberikan nuansa berbeda dengan penggunaan tiga bahasa. Setelah sebelumnya diselenggarakan dalam bahasa Arab minggu lalu, kali ini seremoni dilaksanakan dalam bahasa Inggris. Perubahan bahasa ini merupakan bagian dari upaya pesantren untuk melibatkan santri dalam komunikasi lintas budaya dan bahasa asing (Senin, 22/1)

Mudir yang juga PAI Fungsional KUA Watang Pulu, dalam keterangannya, menegaskan bahwa keputusan untuk menggunakan bahasa asing bukan berarti tidak mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
Sebaliknya, hal ini mencerminkan komitmen pesantren sejak awal dalam menjadikan bahasa asing, terutama Arab dan Inggris, sebagai bahasa keseharian santri. Langkah ini diambil untuk memberikan bekal kepada santri agar dapat berkomunikasi lebih luas dan menghadapi tantangan global di masa depan.

Upacara bendera yang seremoni bahasa ini mendapat apresiasi positif dari para santri dan orang tua. Mereka melihat bahwa penggunaan bahasa asing tidak hanya sebagai bentuk pembelajaran, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk mempersiapkan santri menjadi individu yang siap berkontribusi di tingkat nasional maupun internasional.

Penggunaan bahasa Inggris dalam upacara bendera ini dianggap sebagai langkah progresif. Pesantren Muammar Gandi secara konsisten berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kemampuan bahasa asing santri, sejalan dengan semangat penguatan karakter dan pengetahuan agama. Dengan langkah ini, pesantren berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pembentukan generasi muda yang berdaya saing global.

"Untuk isi butir Pancasila,  Undang-Undang Dasar, dan Lagu Indonesia Raya masih tetap bahasa Indonesia, hanya beberapa bagian yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dan arab seperti perintah baris ber baris, sumpah santri, dan amanat" Imbuh pria yang akrab disapa Ammar ini. (MAR)