Sabak Elektronik Jadi Bahasan Rapat Sosialisasi Kelas Digital MAN 2 Kota Parepare

Kontributor

Parepare, (Humas Parepare) - Lebih efisiensi dibanding telepon seluler (ponsel) cerdas dan laptop, sabak elektronik/tablet jadi bahasan ratusan orang tua peserta didik baru (PDB) yang hadir sebagai partisipan dalam Rapat Bersama Komite Madrasah, Kepala Madrasah, beserta Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare.
Rapat yang dipandu oleh Tasman Ramadhan diadakan secara virtual melalui aplikasi 'zoom' pada Kamis, 13 Juli 2023. Adapun agenda utama rapat tersebut berkaitan dengan Sosialisasi Kelas Digital MAN 2 Kota Parepare T.P. 2023/2024.
Lebih awal Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN 2 Kota Parepare T.P. 2023/3024, Subhan Madjid menginformasikan bahwa jumlah PDB saat ini sudah mencapai batas maksimal.
"Berdasarkan data pendaftar ulang, jumlah PDB saat ini sudah mencapai batas maksimal. Insya Allah hari pertama masuk madrasah dijadwalkan Senin, 17 Juli 2023. Pada hari itu juga PDB didistribusi ke dalam beberapa kelas untuk mengikuti Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama)," begitu informasinya.
Lebih lanjut Ketua Komite MAN 2 Kota Parepare, Zainal Arifin mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pemangku kepentingan terhadap pengembangan MAN 2 Kota Parepare.
"Komite Madrasah sebagai mitra pengembangan program madrasah, tentu sangat membutuhkan partisipasi aktif dan peran serta orang tua. Tidak hanya berupa tenaga dan pikiran, tetapi juga bisa berkontribusi secara finansial/materi. Terima kasih atas kerja sama semua pemangku kepentingan," ucapnya seraya berharap.
Lebih khusus Kepala Madrasah, Hj. Martina menjelaskan rencana pihak madrasah untuk menetapkan satu kelas digital bagi PDB MAN 2 Kota Parepare T.P. 2023/2024 ini.
"Sejak dua tahun terakhir, MAN 2 Kota Parepare sebagai 'piloting' madrasah digital. Dengan demikian, kita berencana untuk membuka satu kelas khusus dengan perangkat digitalisasi. Kelas digital yang akan dihuni 35 peserta didik ini nantinya memadukan ruang virtual dengan ruang fisik dan memberi keluwesan kepada peserta didik untuk mengakses pembelajaran yang tetap dikontrol oleh pendidik sebagai fasilitator," jelasnya penuh optimis.
Lebih spesifik ia menambahkan sekaligus merespons pertanyaan orang tua bahwa selain layanan dan fasilitas yang dianggarkan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS), fasilitas peserta didik kelas digital berupa ponsel cerdas/'smartphone' atau sabak elektronik/tablet, dan atau laptop, tetap disediakan oleh orang tua masing-masing. (Adi)