Tenaga Ahli Menteri Agama Dan Direktur Pesantren Tinjau Lokasi Persiapan MQKI 2025

Kontributor

Makassar, (Humas_Sulsel) – Tenaga Ahli Menteri Agama, Prof. Dr. Andi Salman Maggalantung, bersama Direktur Pesantren, Dr. Basnang Said, terlibat langsung dalam pelaksanaan simulasi penyambutan kafilah Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) Tahun 2025.
Simulasi ini menjadi bagian penting dalam rangkaian persiapan menjelang pelaksanaan MQKI yang akan berlangsung pada 1–7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan selanjutnya meninjau enam titik strategis yang menjadi lokasi pendukung pelaksanaan MQKI, yaitu:
1. Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar,
2. Breakpoint Masjid Terapung Kota Parepare,
3. Lapangan Merdeka Kabupaten Wajo,
4. Pesantren Putri As’adiyah Lapongkoda,
5. Ma’had Aly As’adiyah Sengkang,
6. Pesantren Putra As’adiyah Macanang.
Dalam kesempatan itu, Andi Salman Maggalantung menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras panitia dan dukungan masyarakat Sulawesi Selatan. Menurutnya, MQKI 2025 merupakan momentum penting yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
> “Kementerian Agama memberikan perhatian penuh terhadap penyelenggaraan MQKI 2025. Ini bukan hanya tentang kompetisi, melainkan juga tentang syiar keilmuan Islam, serta penguatan tradisi pesantren. Saya melihat langsung bagaimana kesiapan di lapangan, dan ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah yang membanggakan,” ungkap Andi Salman.
Ia menambahkan, keberhasilan MQKI 2025 akan menjadi representasi citra positif pesantren Indonesia. “Kami ingin setiap tamu, baik dari dalam maupun luar negeri, merasakan keramahan, pelayanan, dan semangat kebersamaan masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan,” tegasnya.
Progres Persiapan Semakin Matang
Direktur Pesantren Kemenag RI, Basnang Said, menilai progres persiapan panitia berjalan pesat dan menggembirakan.
“Kesiapan panitia dalam menyambut, mempublikasikan, hingga menyiapkan sarana-prasarana berjalan sesuai harapan. Dari pengalaman mengikuti empat kali Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional, persiapan kali ini termasuk salah satu yang terbaik karena melibatkan banyak titik kegiatan dan mendapat dukungan luas dari masyarakat Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sulsel, Muhammad Yunus, menyebut simulasi ini menjadi bagian dari pematangan persiapan penyambutan.
“Ribuan peserta, tamu undangan, dan masyarakat akan hadir di Sulawesi Selatan. Kami ingin memastikan sejak menginjakkan kaki di Bandara Sultan Hasanuddin, mereka sudah merasakan layanan yang ramah, tertib, dan berkesan hingga kegiatan berakhir,” terangnya.
Meninjau Lokasi Pendukung
Rangkaian kunjungan diawali dengan simulasi penyambutan kafilah di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Dari sana, rombongan bertolak menuju Masjid Terapung Kota Parepare. Tempat ini nantinya menjadi titik istirahat peserta sebelum melanjutkan perjalanan ke Wajo. Di lokasi tersebut disiapkan layanan konsumsi dan kesehatan bagi kafilah.
Selanjutnya, rombongan meninjau empat titik utama di Kabupaten Wajo. Pesantren Putra As’adiyah Macanang akan menjadi lokasi pembukaan MQKI 2025. Lapangan Merdeka Kabupaten Wajo dipersiapkan untuk Expo Kemandirian Pesantren, sedangkan Pesantren Putri As’adiyah Lapongkoda akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MQK Nasional tingkat Marhalah Ula, Wustha, dan Ulya.
Adapun MQK Nasional tingkat Ma’had Aly dan MQK tingkat Internasional akan dipusatkan di Kampus Ma’had Aly As’adiyah Sengkang, Wajo.
“Alhamdulillah, semua progres berjalan sesuai timeline. Insya Allah, dalam empat hingga lima hari ke depan, seluruh sarana dan prasarana pendukung akan rampung dan siap digunakan,” tutur Muhammad Yunus.
MQKI 2025 sebagai Momentum Internasional
Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 merupakan ajang perdana di tingkat internasional yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah. Selain diikuti ribuan santri dari berbagai provinsi di Indonesia, kegiatan ini juga akan dihadiri peserta dari sejumlah negara sahabat.
Dengan mengusung tema "Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats", MQKI 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam mengukuhkan peran pesantren Indonesia di kancah global.
Kementerian Agama bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan MQKI 2025 berjalan lancar, tertib, dan sukses, sekaligus memberi manfaat luas bagi masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan.