Ini Pesan Ketua Tim SMP Nurjannah pada MPGP PAI Kabupaten Barru

Barru, HUMAS SULSEL - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Kabupaten Barru melakukan launching Kurikulum Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) sekaligus Workshop  Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama dan Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai program inovasi baru MGMP PAI SMP di Kabupaten Barru, Senin - Rabu (29 – 31 Mei 2023).

Launching yang digelar di Aula STIA Al-Ghazali Barru tersebut dihadiri oleh Ketua TIM Kerja SMP PAI Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Nurjannah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barru Andi Adnan, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) Muhlis Hakim, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru Jamaruddin dan jajaran pengurus MGMP PAI Kabupaten Barru.

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag, Barru Muhlis Hakim mengatakan, perumusan kurikulum BTQ yang akan diterapkan bagi pelajar menjadi catatan sejarah sendiri bagi dunia pendidikan.

“Sedari awal perencanaan ini kami sebagai bidang yang mewadahi keberadaan guru agama Islam selalu kami support dengan sangat besar. Pembentukan kurikulum BTQ ini menjadi penguatan karakter pelajar kita dimasa depan,” kata Muhlis.

Ditambahkan Muhlis, peluncuran kurikulum BTQ ini sebagai bukti akan kualitas guru agama dalam peningkatan SDM dan juga mendorong untuk para pelajar bisa terus belajar membaca dan menulis Al-Qur’an.

Ketua Dewan Pendidikan Barru, Kamaruddin Hasan mengatakan data menunjukkan terdapat 64 persen orang tidak tahu mengaji. “Hal ini harus menjadi perhatian bersama dalam mengatasi masalah ini, dan hari ini kita bisa melihat sendiri guru agama kita berhasil meluncurkan kurikulum BTQ. Semoga dengan adanya kurikulum ini bisa lebih meningkatkan daya baca al quran pelajar kita,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Barru, Jamaruddin menyebut jika pihaknya akan terus memberikan perhatian kepada guru agama Islam sebagai pelopor pertama yang mengajarkan nilai-nilai agama pelajar yang ada di SMP.

“Kementerian Agama punya dua fungsi yakni agama dan pendidikan. Melalui Kasi PAIS kita harapkan guru agama Islam kita bisa meningkatkan daya baca Al Quran pelajar kita. Sehingga dengan adanya kurikulum BTQ ini bisa mengurangi angka ketidaktahuan baca al quran yang dipaparkan tadi oleh ketua dewan pendidikan kita dan saya yakin guru agama kita bisa menjawab tantangan itu,” sebutnya.

Merespon program kurikulum ini, Kepala Dinas Pendidikan Barru Andi Adnan mengimbau para kepala sekolah agar memberikan ruang seluas-luasnya kepada guru agama untuk menerapkan kurikulum BTQ ini.

“Bukan hanya itu, tapi juga kami harapkan memberikan fasilitas pendukung akan berlangsungnya proses BTQ ini. Terutama pada pembagian muatan lokal saya harap pembagiaanya bisa 1 jam bahasa daerah dan 1 jam untuk penerapan BTQ ini dan kita semua harus benar-benar mendukung keberadaan kurikulum ini,” ujar Adnan.

Ketua TIM Kerja SMP PAI Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Dr. Nurjannah, S.Kom. M.Pd, mengatakan dengan adanya program Bina Imtaq, pihaknya meminta kepada seluruh sekolah untuk bisa memberikan pendidikan agama secara maksimal di sekolah.

“Dengan adanya waktu sehari yang diberikan untuk pendidikan agama, maka sekolah tinggal melihat program apa yang akan mereka buat. Sebab tanggung jawab penuh diberikan kepada kepala sekolah masing-masing. Apalagi program ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya jadi mereka sudah memahami pendidikan yang akan mereka berikan kepada seluruh siswanya,” pungkasnya. (Edi/AB)


Wilayah LAINNYA