Kompetisi Fil Pendek Islami Sulsel

Kompetisi Film Pendek Islami Tingkat Sulsel, Edukasi Masyarakat Terkait Agama dan Budaya

Makassar, (Humas Sulsel) -- Bidang Penerangan Agama Islam Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) selenggarakan kegiatan kompetisi film pendek Islami tingkat Provinsi Sulsel bertemakan "Agama dan Budaya" dari tanggal 18 sampai 20 September 2023.

Dalam laporannya, Ketua Panitia, Wahyadi Syarifuddin, mengatakan beberapa tujuan dari kegiatan tersebut. Salah satunya adalah memberikan kesempatan berkreatifitas dan menyiarkan agama Islam pada generasi muda. (Selasa, 19/9/2023)

"Melestarikan seni budaya serta menjaga kearifan lokal yang bernuansa Islami," sambung Wahyadi terkait tujuan kompetisi.

Lanjut Wahyadi, dirinya sebut antusias para generasi muda dari berbagai Kabupaten/Kota se Sulsel cukup tinggi untuk berkontribusi dalam gelaran kompetisi tersebut. Bahkan, kata Wahyadi, jumlah video yang diterima panitia dari peserta sebanyak 31 video.

Walau demikian, Wahyadi menerangkan jika dari 31 video tersebut sudah diseleksi lagi oleh tim juri menjadi empat pemenang. Yakni juara 1, juara 2, juara 3 dan juara favorit dengan hadiah uang tunai 6 juta, 5 juta, 4 juta dan 1 juta secara berturut-turut dari juara pertama.

"Untuk juri dalam kompetisi ini terbagi menjadi beberapa unsur, yakni akademisi utusan Kemenag RI, Budayawan Sulsel, Moderat Milenial Agent (MMA) Sulsel dan Praktisi/Penggiat Film Dokumenter Metodologi Bumi Sulawesi," katanya.

Acara yang digelar di Aula Lantai II Kanwil ini dihadiri juga oleh Kabid Penais Zakat Wakaf H. Abdul Gaffar dan Jajarannya serta Para Dewan Juri ini membuka Sedikit bocoran,dimana yang menjadi  juara 1 dari kompetisi tersebut merupakan karya anak muda asal Soppeng, Randa Librianto dengan karyanya yang berjudul "Adat Mappacci".

Kepala Bagian  Tata Usaha, Ali Yafid, mewakili Kakanwil, mengatakan, walaupun kegiatan seperti kompetisi lomba film pendek tersebut baru dilaksanakan, namun Ali Yafid percaya jika dampak dari muatan konten film tersebut akan berdampak besar bagi masyarakat luas.

"Saya kira memang ini tepat karena program prioritas Menteri Agama masuk di dalamnya, makanya di Sulsel menyangkut moderasi beragama itu Insya Allah kita akan finalkan," katanya.

Lanjut Ali Yafid, dirinya menilai kompetisi ini penting lantaran bisa menjadi salah satu sarana untuk memberi tambahan pengetahuan dan ilmu bagi para masyarakat. Terlebih lagi, kata Ali Yafid, saat ini mayoritas masyarakat lebih gemar mengkonsumsi karya visual dibandingkan hanya teks atau bacaan saja. Oleh karena itu, dirinya yakin jika konten edukatif berbentuk visual akan lebih mudah dicerna dan diterima masyarakat.

"Biasa kalo kita jelaskan melalui kata-kata itu kadang kurang efektif, tapi kalo kita jelaskan dengan video juga, tiktok juga itu lebih efektif," ujarnya.

Ali Yafid berharap agar konten-konten kreatif dengan muatan moderasi beragama ataupun pengertahuan terkait agama dan budaya agar terus dilaksanakan karena dinilai sangat efektif. Tak hanya itu, dirinya juga berharap agar adanya saran dan kritik dari pihak yang terlibat agar kegiatan serupa kedepannya lebih ditingkatkan. (Saldi Adrian/wrd)


Wilayah LAINNYA