Buka Workshop Moderasi Beragama di Parepare, Muh. Tonang : Moderasi Bisa Ditanamkan Melalui Kerja-Kerja Kehumasan

Parepare, HUMAS SULSEL – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel), H. Muhammad Tonang menghadiri dan membuka secara resmi workshop Moderasi Beragama di MAN 2 Kota Parepare, Jum'at 26 April 2024.

Workshop yang dihadiri 236 peserta ini digelar dalam rangka penguatan moderasi beragama di madrasah, serta penguatan dan pengembangan implementasi kurikulum merdeka Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah di wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Kota Parepare.

Muh. Tonang dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap  komitmen tenaga pengajar yang senantiasa mendorong, mengawal dan juga memfasilitasi para peserta didik di madrasah.

"Mulai dari pendampingan kaitannya dengan soal pembelajaran, pendampingan soal pelaksanaan program, begitu juga dengan pendampingan kegiatan ekstrakurikuler," ucapnya.

Lebih lanjut, Kakanwil menerangkan jika tenaga pendidik khususnya di lingkungan madrasah punya tanggung jawab yang sama untuk mendorong dan menyukseskan program moderasi beragama, seperti halnya lembaga-lembaga di bawah naungan Kemenag lainnya.

"Kemarin kita sudah susun satu juknis kaitannya dengan moderasi beragama untuk madrasah," ujarnya.

Penguatan moderasi beragama di lingkungan madrasah, kata Kakanwil, salah satunya dapat dimulai dari internalisasi, insersi, dan mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama di dalam seluruh mata pelajaran yang diampuh.

Tidak hanya itu, Kakanwil juga menambahkan jika penanaman moderasi beragama dapat disalurkan melalui kemasan konten-konten yang dihasilkan oleh kerja-kerja kehumasan.

"Kami minta kepada seluruh kepala madrasah untuk bisa menghadirkan dan mengaktifkan kehumasan di madrasah," tegasnya.

Tentang kurikulum merdeka, Kakanwil mengatakan ada sesuatu yang khas dari madrasah. Dirinya sebut madrasah punya landasan akademik, dimana ujung kurikulum merdeka ialah praktik dan tatakrama, hal tersebut sejalan dengan madrasah yang menjunjung tinggi praktik keagamaan dan akhlaktul karimah sebagai ekosistemnya.

Diakhir sambutannya, Kakanwil mengingatkan empat poin yang penting bagi civitas madrasah, yaitu kompetensi, kualifikasi, kolaborasi dan karir.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kemenag Kota Parepare, H. Fitriadi menyampaikan bahwa sinergi yang tercipta di Kota Parepare antar semua umat beragama luar biasa.

"Kota Parepare adalah kota heterogen, itu bisa dilihat dari masyarakatnya. Sama di MAN 2 ini, salah seorang guru non-muslim yang ditugaskan di sini membaur dan menyesuaikan dengan teman lainnya," sebutnya. (Diah/AB)


Wilayah LAINNYA