Ada Yang Terkesan Dibalik Pembinaan Penyuluh Agama Di Bone

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Rabu, 24 Januari 2024
...

Watampone, (Humas Bone) - Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone menjadi saksi bagi ratusan Penyuluh Agama Islam yang antusias mengikuti Pembinaan Penyuluh Agama Angkatan I dan II, Selasa (23/1/2024) yang dibuka oleh Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provisi Sulawesi Selatan

Sri Meliana, salah satu Penyuluh Agama Islam Fungsional yang bertugas di Kecamatan Awangpone, tampak sangat senang dapat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Seksi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone.

Menurut Sri Meliana, pembinaan ini sangat istimewa karena yang memberikan pengarahan langsung adalah tiga pejabat penting di Kementerian Agama Sulawesi Selatan.

“Melalui acara ini, para penyuluh mendengar berbagai tugas dan fungsi Penyuluh Agama, yang dianggap sebagai penguatan untuk melakukan pembinaan di masyarakat,” ungkap Sri Meliana yang kerap disapa Anha.

Lanjutanya, “Istimewanya, diberikan langsung pengarahan oleh Plt. Kepala Kantor Kemenag Bone, Kabid Penaizawa dan Plt. Kakanwil Kemenag Sulsel yang membuka kegiatan,” ujar Anha.

Turut hadir dalam kegiatan, para Pejabat Pengawas Kemenag Bone, Ketua TIM Penyuluh Agama Kanwil Kemenag Sulsel, dan para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.

Dalam sambutannya, Plt. Kakan Kemenag Bone, Jamaris menegaskan pentingnya peran penyuluh agama sebagai ujung tombak Kementerian Agama di masyarakat.

"Kehadiran kita sebagai penyuluh adalah sebagai ujung jari-jari Kementerian Agama. Kita adalah unjung tombak Kemenag di masyarakat. Peran penyuluh sangat terasa di tengah masyarakat sehingga selain tugas yang melekat pada kita, ada juga tugas lain yang diberikan oleh pemerintah. Bisa saja Penyuluhan narkoba dan stunting. Penghargaan dan apresiasi sebesar-besarnya untuk para penyuluh," ujar Jamaris.

Dalam tahun politik ini, Jamaris mengingatkan para penyuluh untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama dalam menyebarkan informasi.

"Jangan sampai melanggar UU Pemilu. Hindari memasang tanda-tanda atau simbol mendukung paslon," tambahnya.

Kepala Bidang Penaizawa Kanwil Kemenag Sulsel, Abd. Gaffar menyampaikan harapannya agar silaturahmi di antara para penyuluh dapat terus terjaga. "Kami hanya memberikan penguatan-penguatan agar tugas dan tanggungjawab penyuluh dapat terlaksana di tengah-tengah masyarakat dengan bahasa agama," katanya.

Sementara itu, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid menekankan peran penyuluh Agama Islam dalam memperkuat dan meningkatkan keshalehan umat beragama.

"Selama ini telah kita kerjakan program reguler Kementerian Agama. ASN fungsional ini, jangan berhenti mengejar jenjang sampai IV/a. Kalau sudah fungsional IV/a, bisa menduduki jabatan administrator," tuturnya.

Ali Yafid juga menyoroti pentingnya moderasi beragama dan mengingatkan agar semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama diselipkan dengan konsep Moderasi Beragama.

"Tapi hati-hati karena ada berbagai paham Islam, ada Liberal, ada Islam konservatif. Yang kita butuh adalah kita punya kitab, punya undang-undang, dan Pancasila, itulah moderat," ungkapnya.

Untuk Kepala KUA, Ali Yafid memberikan saran agar memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kegiatan pernikahan. "Kepala KUA bisa memberikan wejangan kepada pasangan nikah, biar satu sampai dua menit. Kepala KUA tolong dibina disekitarnya tentang kesadaran dan tugas dan fungsinya apalagi kalau sudah ASN," tandasnya. (ahdi)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default