Ali Yafid Di Seminar MAN IC Gowa : Moderasi Beragama Tak Bisa Lepas Dari Kesadaran Jaga Alam

Kontributor

Parangloe (Kemenag Gowa). Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gowa menggelar Seminar Penguasaan Moderasi Beragama bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK), Sabtu (9/8/2025). Kegiatan yang diikuti 50 peserta ini mengusung tema “Membangun Moderasi Beragama melalui Ekoteologi dan Pendidikan Berbasis Cinta”. Dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid.
Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, mengajak seluruh keluarga besar Kemenag untuk menghidupkan suasana pendidikan yang hijau dan bernuansa moderasi.
“Semua lembaga di bawah Kementerian Agama, termasuk MAN IC Gowa, harus menjadi contoh lingkungan yang hijau dan harmonis. Moderasi beragama tidak bisa dilepaskan dari kesadaran menjaga alam dan membangun kerukunan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya bekerja dengan ikhlas, memperkuat kompetensi GTK, serta memastikan sarana dan alumni MAN IC Gowa semakin unggul. Sebagai wujud nyata nilai ekoteologi, setiap ASN Kemenag diwajibkan memelihara pohon yang telah ditanam, sehingga manfaatnya dapat dirasakan generasi mendatang.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Jamaris, dalam sambutannya menegaskan bahwa Moderasi Beragama perlu dihidupkan di lingkungan pendidikan melalui keteladanan guru. Menurutnya, perpaduan antara nilai ekoteologi dan pendidikan berbasis cinta dapat menjadi formula efektif untuk membentuk generasi yang toleran, peduli lingkungan, dan berkarakter.
“Moderasi beragama harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Guru tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menanamkan cinta kasih, sikap toleran, dan kepedulian terhadap lingkungan. Itulah bekal bagi peserta didik untuk hidup harmonis di tengah keberagaman,” jelas Kakankemenag.
Ia juga berharap MAN IC Gowa terus mengembangkan nilai-nilai moderasi dalam membangun generasi, khususnya bagi siswa yang berasal dari berbagai latar belakang daerah.
“Kedamaian dan rasa cinta harus disebarkan melalui jalur pendidikan, dan itu sudah ada di MAN IC Gowa. Semoga madrasah ini terus menjadi teladan dalam menanamkan nilai moderasi di hati peserta didik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala MAN IC Gowa, Burhanuddin menjelaskan, moderasi beragama telah menjadi program rutin tahunan sehingga pemahaman ini sudah mengakar di kalangan GTK. “Seminar ini bertujuan untuk memperkuat kembali komitmen moderasi beragama melalui pengayaan materi dari para ahli,” ujarnya.
Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Muhaimin Latif (Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar), Andi Aderus (Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar), dan Rusdi Idrus (Ketua PW GP Ansor). Para narasumber memaparkan perspektif moderasi beragama dari sudut pandang teologi, pendidikan, dan peran pemuda dalam menjaga kerukunan.(ANK/OH)