Daerah

Ali Yafid: Tamu Adalah Raja, Kota Cinta Ainun Habibie Manjakan Kafilah MQK

Foto Kontributor
Andi Baly

Kontributor

Kamis, 02 Oktober 2025
...

WAJO, KEMENAG SULSEL — Suasana hangat terasa saat kafilah Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) dan Nasional 2025 singgah di Kota Parepare. Masjid Terapung BJ Habibie yang ikonik menjadi tempat peristirahatan sejenak sekaligus simbol keramahan Kota Cinta dalam menyambut tamu dari berbagai daerah dan negara.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, memberikan apresiasi kepada Kepala Kemenag Parepare, H. Fitriadi atas kesigapan dan respons cepat dalam menindaklanjuti instruksi terkait penyediaan posko peristirahatan bagi para kafilah.

“Saya bangga atas kesigapan jajaran, khususnya Kepala Kemenag Parepare dan Kabid PD Pontren. Mereka memastikan setiap detail kebutuhan kafilah terpenuhi dengan baik. Ini bukti nyata bahwa kita ingin memperlakukan tamu sebagai raja,” ujarnya usai seremoni pembukaan MQK di Kampus III As'adiyah Sengkang, Kamis, 2 Oktober 2025.

Ali Yafid menambahkan bahwa pelayanan kepada tamu adalah bagian dari budaya masyarakat Sulawesi Selatan. “Kami ingin kafilah merasa nyaman dan puas selama berada di Sulawesi Selatan. Melayani dengan hati jauh lebih penting daripada sekadar menyediakan fasilitas,” imbuhnya.

Ukuran keberhasilan tuan rumah, sebut Ali Yafid bukan semata pada kemegahan acara, tetapi pada kepuasan tamu.

“Tamu adalah cermin kita. Jika mereka pulang dengan bahagia, berarti kita telah berhasil menjadi tuan rumah yang baik,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Parepare, H. Fitriadi menyebut keterlibatan pihaknya dalam menyambut kafilah sebagai amanah yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.

“Kami hanya menyiapkan jamuan sederhana, tetapi dengan tulus. Amanah ini harus dijaga,” ujarnya.

Ia menambahkan, dukungan penuh dari Kakanwil menjadi motivasi utama jajaran. “Bapak Kakanwil selalu mengingatkan kami, jangan lelah melayani. Karena dengan melayani, kita sesungguhnya sedang beribadah,” pungkasnya.

Testimoni Pejabat: Pelayanan Sangat Baik

Kepala Kanwil Kemenag Bali, Komang Sri Marhaeni, mengaku terkesan dengan sajian khas Sulawesi Selatan. “Senang sekali dengan fasilitas ini. Makanannya pun cocok di lidah. Ada buras, kalau di Bali kami punya topot. Bedanya, buras dibungkus daun pisang, sementara topot dibungkus daun pandan. Rasanya mirip, abon ikannya pun enak sekali. Terima kasih,” urainya.

Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar. “Tetap semangat. Lanjutkan. Pelayanannya sangat baik,” tuturnya.

Diketahui, seluruh kafilah yang hendak menuju ke kabupaten Wajo pada 30 September dan 1 Oktober diarahkan oleh LO untuk singgah di Masjid Terapung Parepare. Di tempat ini mereka disuguhi Jamuan sederhana bercita rasa lokal, seperti buras, abon ikan, hingga kue tradisional. Para kafilah pun merasa diterima dengan baik, sehingga Parepare benar-benar meneguhkan identitasnya sebagai kota cinta. (Wn/AB)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default