Bidang PAIS Gelar NGOPI Bersama Anggota Komisi 8 DPR RI

Kontributor

Pangkep, HUMAS SULSEL - Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan melalui bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) menggelar, Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) Angkatan II bersama anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang, Minggu 17 September 2023.
NGOPI yang digelar di Dewakang Village Pangkep ini mengusung tema Literasi Digital Untuk Peningkatan Kompetensi Guru Di Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Madrasah Mandiri Dan Berprestasi.
Dikuti 70 orang dari unsur guru, pengurus ponpes, pengawas pendidikan, Penyuluh dan Penghulu, dengan nara sumber Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, dan anggota Komisi VIII DPR RI Dapil 2 Sulawesi Selatan, Samsu Niang.
Kakanwil Khaeroni mengatakan Belajar itu bukan sekedar mengenal data tapi, bagaimana melatih akal untuk berpikir. Berpikir menjadi unsur utama belajar. Berpikir akan melahirkan Inovasi dan Kreativitas yang sangat dibutuhkan di Era Revolusi Industri 4.0.
Dia mengingatkan bahwa Inovasi dan kreativitas berpikir akan menghasilkan teknologi termasuk teknologi informasi. "Indonesia adalah negara pengguna internet nomor 4 terbanyak di dunia. Ini menjadi keuntungan dan kelemahan tersendiri," ujarnya.
Sementara itu, anggota DPR-RI Komisi Vlll DPR RI Samsu Niang menjelaskan bahwa situasi saat ini bergerak sangat cepat, lincah dan labil, untuk mengatasi hal ini Allah SWT memberikan kepada manusia tuntutan yaitu harus mempunyai mindset pemikiran ke depan, apa yang kita laksanakan sekarang harus berpikir sekian tahun kemudian, bukan untuk tahun depan saja.
“Situasi saat ini penuh dengan ketidakpastian, untuk menghadapi itu, kita harus ada keterikatan, misalnya saat ada siswa tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan sekolahnya, kita harus hadir dan bantu itu, “ucapnya
Lanjut disampaikan, lembaga pendidikan yang berada di naungan Kementerian Agama seperti, madrasah memiliki semboyan, mandiri dan berprestasi hendaknya memanfaatkan teknologi informasi tidak hanya dibidang administrasi saja tapi, hendaknya dalam proses belajar mengajarkan teknologi informasi menjadi kebutuhan agar mampu menyesuaikan diri di era revolusi industri 4.0 yang basisnya adalah digital, tambah.
Sebelumnya, Ketua Tim Nurjannah dalam laporannya menjelaskan bahwa, Kementerian Agama memiliki 7 program prioritas, salah satunya adalah, transformasi digital semua layanan, termasuk layanan pendidikan. (EDY)