“Cinta Menjadi Motivasi Dalam Mengajar” – Kakankemenag Kota Makassar Saat Lantik Pengurus KKG PAI

Kontributor

Makassar (Kemenag Makassar) — “Guru agama itu harus mampu memberi motivasi kepada anak-anak, bukan dengan penekanan, tetapi dengan cinta. Karena dengan cinta, anak-anak akan lebih mudah termotivasi,” demikian pesan Kakankemenag Kota Makassar, H. Irman, saat melantik dan mengukuhkan Pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kota Makassar periode 2025–2029.
Pelantikan yang mengusung tema “Guru PAI Profesional, Religius, dan Berakhlakul Karimah (Prima)” ini berlangsung di Lapangan Indoor Kemenag Kota Makassar, Sabtu (23/8/2025). Hadir mendampingi Kakankemenag, Kasi PAI H. Saifullah Rusmin, para pengawas PAI se-Kota Makassar, Ketua AGPAI Kota Makassar, serta perwakilan KKG PAI dari setiap kecamatan.
Dalam sambutannya, Ketua KKG PAI terpilih menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kehadiran seluruh undangan, termasuk Kakankemenag Kota Makassar beserta jajarannya.
“Pelantikan ini menjadi momentum bagi guru PAI untuk menjaga integritas, meningkatkan profesionalitas, dan terus berkolaborasi demi memajukan pendidikan agama di Kota Makassar,” ungkapnya.
Sementara itu, Kakankemenag Kota Makassar H. Irman** menegaskan bahwa guru agama memiliki ciri khas yang harus terus dijaga.
“Guru agama harus terus menambah pengalaman dan memperluas wawasan melalui diskusi, workshop, dan berbagai kegiatan peningkatan kompetensi. Namun perlu diingat, jangan sampai sibuk dengan kegiatan luar hingga melupakan tugas utama kita, yaitu mendidik dan mengajarkan anak-anak di madrasah maupun sekolah,” jelasnya.
Lebih jauh, Irman menekankan bahwa guru PAI harus menjadi sosok yang religius sekaligus menyenangkan.
“Kalau pun kita belum bisa memberikan banyak ilmu kepada anak didik kita, setidaknya kita bisa menjadi motivator dan membuat mereka merasa senang belajar bersama guru agamanya,” tambahnya.
Dengan pengukuhan ini, diharapkan KKG PAI Kota Makassar semakin solid dalam meningkatkan kualitas guru agama Islam, sekaligus menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai religius, cinta, dan akhlak mulia kepada generasi muda