Dari Bajo Barat, Cahaya 1 Muharram Terangi Awal Tahun Baru Hijriah

Kontributor

Bonelemo (Kemenag Luwu) ‒ Kepala
Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu, H. Sukardi
Yusuf, S.Ag., MM., menghadiri peringatan 1 Muharram 1447 H yang diselenggarakan
di Masjid Nurul Amin, Desa Bonelemo Kecamatan Bajo Barat, Kamis (26/6/2025).
Acara tersebut turut dihadiri oleh, Camat
Bajo Barat, Kepala KUA Bajo Barat beserta seluruh staf, para kepala desa se
Kecamatan Bajo Barat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perwakilan masyarakat se-
Kecamatan Bajo Barat.
Kepala KUA Kecamatan Bajo Barat M. Jaya,
S.Ag., yang menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat atas
partisipasi dan antusiasme mereka. Ia berharap agar kegiatan semacam ini dapat
menjadi agenda tahunan sebagai bentuk syiar Islam dan upaya mempererat
silaturahmi.
“Dengan tema ‘Kita Tingkatkan Iman dan Taqwa, Mewujudkan
Kedamaian dan Menebar Manfaat Bagi Sesama”, mari kita jadikan momentum ini untuk
mempererat keimanan, menjalin perdamaian, serta menyebarkan kebaikan,” ujarnya.
Camat Bajo Barat,
Imrang Salang, S.Pi., MM, dalam sambutannya mengajak seluruh warga untuk
menyemarakan Hari Jadi Kabupaten Luwu ke-66 yang akan diisi dengan pameran UKMK
dan Tabligh Akbar pada 1 Juli 2025. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi
aktif masyarakat dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
Acara kemudian
dilanjutkan dengan tausiah dari H. Sukardi Yusuf, S.Ag., MM. Dalam ceramahnya,
ia mengajak jamaah untuk menjadikan tahun baru Islam sebagai momen refleksi
diri dan peningkatan kualitas keimanan.
“Barang siapa yang
memberi salam dan menjawab salam dengan ikhlas, maka insya Allah jika ia
meninggal dalam 24 jam, Allah akan masukkan ia ke dalam surga-Nya,” ujarnya
mengawali tausiah.
H. Sukardi juga
menyampaikan kisah inspiratif dari Rasulullah SAW dan pentingnya memperhatikan
aspek halal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pesannya, ia mengingatkan bahwa
dunia bersifat sementara, dan manusia sebaiknya tidak larut dalam mengejar
dunia semata tanpa memperhatikan nilai-nilai akhirat.
1 Muharram bukan
hanya pergantian tahun, tetapi momen untuk merenung: dari mana kita berasal,
mau kemana, dan apa yang akan kita bawa,” ungkapnya.
Ia menutup tausiah
dengan harapan agar setiap aktivitas keagamaan yang dilakukan masyarakat
mendapat ridho Allah SWT dan menjadi jalan untuk memperoleh perlindungan serta
keberkahan di tahun baru Hijriah ini.
Momentum 1 muharram
ini tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi, tetapi juga menggambarkan betapa
kuatnya komitmen masyarakat Bajo Barat dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang
sejuk, moderat, dan penuh makna. Isl/Um.