Provinsi

Doa Haru Warnai Pelantikan Hakim MQKI 2025 Di Wajo

Foto Kontributor
Andi Baly

Kontributor

Kamis, 02 Oktober 2025
...

WAJO, KEMENAG SULSEL — Malam itu, Gedung Serbaguna Dermawan di Kabupaten Wajo berubah menjadi ruang sakral. Sebanyak 89 dewan hakim Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 resmi dilantik dalam suasana yang tidak hanya sarat makna formalitas, tapi juga penuh haru dan doa.

Pelantikan yang menjadi momen awal pembukaan kompetisi bergengsi ini pun diwarnai dengan rasa keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa santri Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Keheningan menyelimuti ruang itu ketika ratusan hadirin bersama-sama memanjatkan doa Al-Fatihah untuk para korban robohnya musala di pesantren tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, yang turut hadir pada acara tersebut, mengajak seluruh dewan hakim untuk menyalurkan rasa duka cita dan dukungan spiritual bagi para korban.

“Saya ingin mengajak kita semua menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga besar Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang tengah ditimpa musibah,” ujar Amien, Rabu, 1 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, telah berada di lokasi musibah untuk memberikan bantuan langsung serta penguatan moral.

“Kita bangga, Pak Menteri menjadi orang pertama yang menunjukkan kepedulian langsung kepada Pesantren Al Khoziny,” ungkapnya.

Pelantikan dewan hakim ini tidak hanya menjadi tanda dimulainya persaingan dalam MQKI 2025, tetapi juga momentum menyatukan hati dalam doa bersama.

“Mari kita doakan bersama, semoga para korban mendapat rahmat Allah. Yang masih sakit segera disembuhkan, dan yang wafat ditempatkan di tempat terbaik-Nya,” ajak Amien sebelum memimpin pembacaan surat Al-Fatihah.

MQKI 2025, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang pada 2-7 Oktober, menjadi ajang bergengsi yang diikuti ribuan peserta dari 34 provinsi di Indonesia serta delegasi dari 10 negara. Kompetisi ini bertujuan meningkatkan kapasitas para santri dalam mendalami khazanah kitab kuning yang kaya dan relevan di tengah dinamika dunia modern.

Selain Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar yang melantik langsung, hadir pula mantan Menteri Agama Said Aqil Munawar, Direktur Pesantren Basnang Said, serta Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid bersama sejumlah pejabat lainnya dari Kemenag se-Indesia.

Kompetisi berlangsung di tiga titik utama: Pondok Pesantren As’adiyah Lapongkoda, Kampus Mahad Aly As’adiyah, dan Kampus As’adiyah Macanang di Kecamatan Majauleng.

Dengan semangat kebersamaan, MQKI 2025 bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga representasi nyata kecintaan para santri terhadap tradisi keilmuan Islam dan doa untuk negeri.

Terpisah, Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa santri Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo.

“Atas nama pribadi dan keluarga besar Kemenag Sulsel  sangat berduka atas kejadian yang menimpa santri Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Semoga Allah memberikan ketabahan kepada para keluarga yang ditinggalkan dan melindungi seluruh santri dari marabahaya.” ucapnya. (AB)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default