Daerah

DOS PPTQ An Nail Gowa, Sardy : Santri Harus Jadi Duta Kebaikan

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Sabtu, 12 Juli 2025
...

Bontomarannu (Kemenag Gowa). Masjid Jannatul Firdaus Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an An Nail Gowa menjadi saksi dibukanya kegiatan Daurah Orientasi Santri Baru Tahun Pelajaran 2025-2026, pada, Jumat (11/7/2025). 

Kegiatan tahunan ini dirancang sebagai pengantar spiritual dan intelektual bagi santri baru, yang tahun ini mengusung nilai inklusif melalui salah satu materi tentang moderasi beragama dari Kasi Pondok Pesantren Kemenag Gowa, Sardy Yoelfa.

Dalam sambutan pembuka, Mudir PPTQ An Nail, Ahmad Aliudin, menekankan pentingnya DOS sebagai pondasi pembentukan karakter santri. 

"DOS bukan sekadar acara pembukaan, melainkan gerbang masuk ke dunia pesantren yang penuh berkah dan perjuangan. Santri harus siap menjadi generasi yang cerdas, tawadhu', dan mampu memberi solusi bagi umat," ujarnya.

Ahmad Aliudin juga menggaris bawahi nilai-nilai kebersamaan dan ukhuwah yang menjadi fondasi kehidupan pesantren. "Kita bukan hanya belajar kitab, tapi belajar hidup bersama. Di sinilah nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin benar-benar dipraktikkan," tambahnya, disambut antusiasme oleh santri dan wali santri yang hadir.

Memasuki sesi materi, Sardy Yoelfa membawakan materi tentang moderasi beragama yang menjadi sorotan dalam konteks kebangsaan. Ia menyampaikan bahwa moderasi bukan berarti kompromi dalam prinsip akidah, melainkan jalan tengah yang mencegah ekstremisme dan intoleransi. 

"Moderasi adalah sikap bijak dan adil dalam beragama. Rasulullah SAW telah mencontohkan Islam yang santun dan inklusif," tuturnya.

Menurut Sardy, moderasi beragama adalah tugas bersama seluruh elemen umat. Ia mendorong para santri untuk menjadi agen perdamaian di tengah tantangan global. "Santri harus menjadi duta kebaikan, yang mampu menyampaikan Islam secara menyejukkan, bukan memecah belah," tegasnya.

Pemateri juga menjelaskan bahwa moderasi memiliki tiga pilar utama: komitmen kebangsaan, toleransi, dan anti kekerasan. Ia menyebutkan contoh nyata bagaimana pesantren bisa menjadi benteng NKRI dengan membentuk generasi yang cinta tanah air tanpa kehilangan jati diri keislamannya.

Kegiatan DOS tahun ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Ahad (11–13/7/2025), dengan beberapa materi seperti; pengenalan lingkungan pondok, adab harian, pembiasaan ibadah dan akhlak, anti bulliying, keutamaan menghafal al Qur'an dan beberapa materi lainnya.

Dengan semangat ukhuwah dan keversamasn, DOS PPTQ An Nail Gowa bukan hanya menjadi orientasi teknis, tetapi momentum spiritual yang mengikat tekad santri baru untuk menapaki jejak ilmu dan amal. Kehadiran Kasi Pontren dengan materi moderasi menjadi pembuka cakrawala yang relevan dan mendalam di era yang membutuhkan keseimbangan nilai. (NS/OH)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default