DPD PGMI Takalar Dilantik, Kakanwil Ajak Jadikan Madrasah Sebagai Rumah Cinta
Kontributor
Takalar, (Kemenag Sulsel) – “Guru harus menjadi teladan. Dari tutur kata, sikap, hingga tindakan, semuanya akan direkam di hati murid,” pesan Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid di Aula PLHUT Kemenag Takalar, Rabu ( 13/8/2025). Pesan ini bukan sekadar nasihat, melainkan penegasan arah baru pendidikan madrasah di Takalar.
Momentum itu lahir bersamaan dengan pelantikan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (DPD PGMI) Takalar, yang dirangkaikan dengan sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta — sebuah konsep yang menghidupkan kembali ruh kasih sayang, keteladanan, dan akhlak mulia dalam pembelajaran.
Kakanwil menutup arahannya dengan penegasan peran strategis guru.
“Mengajar adalah ibadah yang pahalanya terus mengalir. Kurikulum Cinta mengajak kita menjadikan madrasah sebagai rumah cinta. Dan ingat, guru adalah cermin. Apa yang kita tunjukkan, itulah yang akan tercermin pada murid-murid kita,” pesannya disambut tepuk tangan hadirin.
Acara dihadiri Ketua DPW PGMI yang juga Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Sulsel H. Mulyadi Iskandar, Kabid Pendidikan Madrasah H. Wahyudin Hakim, Kepala Kemenag Kabupaten Takalar, H. Solihin, Kepala Seksi Madrasah Kemenag Takalar, Sekretaris PGMI, kepala madrasah, dan para tenaga pendidik.
Setelah melantik para pengurus, Ketua DPW PGMI H. Mulyadi Iskandar mengajak seluruh guru mengajar dengan hati.
“Guru bukan sekadar pengajar materi, tapi penanam cinta di hati anak didik. Cinta yang membangkitkan semangat, membentuk karakter, dan menumbuhkan akhlak mulia,” ucapnya.
Kabid Pendidikan Madrasah H. Wahyudin Hakim menambahkan bahwa keberhasilan Kurikulum Cinta hanya dapat terwujud jika guru benar-benar menjadi teladan.
“Pembelajaran harus humanis, menyentuh hati, dan membentuk kepribadian. Guru adalah contoh hidup, di kelas maupun di luar,” jelasnya.
Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid menutup arahannya dengan penegasan peran strategis guru.
Pelantikan ini menandai awal gerakan nyata untuk membangun madrasah yang bukan hanya mencetak kecerdasan, tetapi juga menumbuhkan cinta, akhlak, dan keteladanan.
