Guru PAI Didorong Jadi Pendidik Profesional, Moderat, Dan Inspiratif Di Era Kurikulum Merdeka

Kontributor

Maiwa (Kemenag Enrekang) – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi pendidik, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Wilayah Kecamatan Maiwa dan Bungin menyelenggarakan kegiatan Pemberdayaan Guru PAI dengan tema “Guru PAI Profesional, Moderat, dan Inspiratif di Era Kurikulum Merdeka.”
Kegiatan ini berlangsung di SDN 4 Maroangin dan dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang, Ramli Rasyid, Kasi PAIS Ismail Mussi, Pengawas PAI Sudirman, serta Koordinator Wilayah Kecamatan Maiwa dan Bungin.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Enrekang, Ramli Rasyid, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai KKG PAI merupakan wadah strategis dalam meningkatkan mutu guru pendidikan agama Islam, khususnya di tingkat sekolah dasar.
“Guru PAI memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan akhlak peserta didik. Di era Kurikulum Merdeka, guru tidak hanya dituntut profesional dalam mengajar, tetapi juga harus moderat dan menjadi teladan bagi anak didiknya,” ujarnya.
Ramli Rasyid juga menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Agama, pengawas, dan guru dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Ia mengajak seluruh guru menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi, meningkatkan kompetensi, dan memperluas wawasan menghadapi tantangan pendidikan masa kini.
“Perubahan zaman tidak boleh membuat guru tertinggal. Guru PAI harus adaptif, kreatif, dan terus berinovasi agar pembelajaran yang diberikan bermakna dan sesuai kebutuhan peserta didik,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi PAIS Kemenag Enrekang, Ismail Mussi, menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan ini akan dilanjutkan dengan program asesmen dan penelitian terkait kemampuan dasar guru PAI, termasuk penguatan kemampuan membaca Al-Qur’an. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks.
“Tidak ada batasan untuk terus belajar. Pola belajar siswa yang terus berubah harus diantisipasi dengan inovasi dan perhatian lebih dari para guru. Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini karena pada masa inilah nilai moral dan spiritual terbentuk kuat,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi guru-guru PAI untuk berbagi praktik baik, berdiskusi mengenai implementasi Kurikulum Merdeka, serta memperdalam pemahaman nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin sebagai dasar pendidikan karakter. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk komunitas guru PAI yang berdaya, berkolaborasi, dan berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di Kabupaten Enrekang.
KKG PAI Wilayah Maiwa dan Bungin menjadi wadah penting dalam memperkuat solidaritas, profesionalisme, dan semangat moderasi menuju terwujudnya sosok pendidik yang profesional, moderat, dan inspiratif di era Kurikulum Merdeka. (cut/asm)