Pinrang (Humas Pinrang) -- Dalam sebuah contoh nyata tentang hidup rukun dalam keberagaman, Ummi Hayati, seorang Penyuluh Agama Islam di KUA Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, telah menjadi inspirasi dengan bergabung bersama Sanggar IQRA Pasar Sore dalam acara persiapan pernikahan putri Pendeta Pantai Costa. Rabu (11/10/2023)

Di tengah-tengah keberagaman yang memperkaya setiap aspek kehidupan masyarakat, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" tidak hanya sekadar kalimat, melainkan sebuah pegangan yang memandu aktivitas masyarakat multikultural. Ini memungkinkan mereka menjalani kehidupan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama Sila ke-3, yaitu "Persatuan Indonesia."

Ummi Hayati, seorang Penyuluh Agama Islam yang telah lama aktif dalam mengedukasi masyarakat setempat tentang nilai-nilai harmoni dan toleransi, menghadiri sebuah acara persiapan pernikahan bersama anggota Sanggar IQRA Pasar Sore. “Kami hadir di rumah pak pendeta, ingin menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan dan budaya tidak menghalangi persaudaraan” ujarnya

Pesan penting yang diusung oleh contoh ini adalah perlunya menjaga persaudaraan dan hidup berdampingan dalam kerangka moderasi beragama. “Harapnya kerjasama yang harmonis antara agama Islam dan Sanggar IQRA, dan masyarakat di Pinrang menunjukkan kepada seluruh warga masyarakat bahwa keberagaman adalah harta yang harus dijaga, terlebih lagi, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" adalah landasan bersama untuk mencapai persatuan dalam perbedaan” tambahnya

Ini adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar dalam membangun Persatuan Indonesia yang kokoh. Semoga contoh yang diberikan oleh Ummi Hayati dan Sanggar IQRA Pasar Sore dapat menginspirasi semua lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memelihara kerukunan dalam keberagaman (Suardi)