Ingatkan Risiko Pernikahan Anak, Kakan Kemenag Bantaeng Beri Materi Pada Kegiatan BRUS Di Pa'jukukang

Kontributor

Bantaeng (Kemenag Bantaeng) - Dalam sambutannya di acara Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag, MA membeberkan dampak dari persoalan Pernikahan Usia Anak (PUA) yang kerap terjadi di Indonesia.
Ia menyebut bahwa dampak dari PUA saat ini dapat kita rasakan, salah satunya ialah terdapat anak-anak yang kehilangan sentuhan kasih sayang orang tua.
"Akibatnya adalah akan banyak anak yang kehilangan sentuhan kasih sayang dari orang tuanya. Dampaknya bisa kita rasakan sekarang, coba kita presentasekan, berapa persen kasus kenakalan remaja dari keluarga yang orang tuanya bermasalah," ungkap Ahmad Jailani saat menanyakan kepada audiens yang hadir.
Oleh karena itu, di acara yang berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025, Ahmad Jailani menyebutkan pentingnya acara BRUS digelar, yakni agar anak-anak dapat diberikan pemahaman mengenai aturan pernikahan yang berlaku.
"Anak-anak diundang untuk bagaimana diberikan pemahaman tentang aturan yang harus dipedomani jika misalnya anak-anakku menghadapi hal seperti itu (dampak dari pernikahan usia anak)," ujar Kakan Kemenag Bantaeng di Aula Kantor Camat Pa'jukukang saat memberikan materi di hadapan siswa yang hadir.
Selain itu, Ahmad Jailani juga menyinggung mengenai salah satu alasan revisi undang-undang pernikahan dilakukan pada tahun 2019, yang mana secara khusus mengubah minimal usia pernikahan bagi perempuan yang awalnya 16 tahun menjadi 19 tahun.
Kakan Kemenag Bantaeng berharap anak-anak dan masyarakat mampu belajar dari kasus PUA dan dampak dari hal tersebut, beberapa di antaranya ialah kasus viral siswa SMP yang pernah terjadi di Kabupaten Bantaeng, serta banyaknya angka PUA di Bantaeng.
Jika tidak, beragam hal dapat terjadi. Satu di antaranya ialah meningkatnya angka perceraian akibat belum matang memahami aturan yang berlaku, dan secara khusus bagi laki-laki dan perempuan belum matang secara emosional, spiritual, dan juga fisik.
Terakhir, Ahmad Jailani mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada panitia yang telah menginisiasi terselenggaranya acara BRUS yang mana dilaksanakan oleh Kantor Urusan Kecamatan Pa'jukukang.
"Saya merasa berbangga, bersyukur, terima kasih kepada teman-teman yang menginisiasi kegiatan ini tanpa terkecuali, keluarga besar Kantor Urusan Agama Kecamatan Pa'jukukang," ujar Ahmad Jailani beberapa saat sebelum menutup sambutannya. (MSD)