Daerah

Isi Materi Matsama, Perwakilan KUA Tombolopao Bahas Moderasi Beragama

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Kamis, 17 Juli 2025
...

Tombolopao (Kemenag Gowa). KUA Tombolopao mengutus Penyuluh Agama dan Penghulu untuk memberikan materi tentang Moderasi Beragama kepada siswa-siswi MTs dan MA Balassuka, Kecamatan Tombolopao, Rabu (16/9/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama serta mengajarkan sikap toleransi dalam kehidupan beragama sejak dini.

Kepala KUA Tombolopao Faisal Rahmat, berharap agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, selain lebih mendekatkan sekaligus memperkuat relasi KUA dengan Masyarakat juga sebagai upaya dalam membangun generasi muda yang toleran, saling menghargai, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan sikap moderat dalam beragama.

Acara tersebut dihadiri oleh Penyuluh Agama dan Penghulu KUA Tombolopao. Rahmawati Gaffar, selaku Penyuluh Agama KUA Tombolopao dan pemateri utama. Dalam kesempatan ini, Rahmawati Gaffar mengajak para siswa untuk menjadi generasi yang moderat dalam menyikapi perbedaan pandangan dalam beragama. Ia menekankan pentingnya memahami agama dengan cara yang damai dan menghormati keberagaman keyakinan yang ada di masyarakat.

"Sikap moderat adalah kunci untuk menciptakan kehidupan beragama yang harmonis. Kita harus mampu mengelola perbedaan, baik dalam agama maupun pandangan hidup, dengan penuh rasa toleransi dan saling menghargai," ujar Rahmawati dalam paparannya.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, Ruslan, Penghulu KUA Tombolopao, juga hadir dan memberikan materi tentang Empat Pilar Moderasi Beragama. Pilar-pilar tersebut meliputi : 

Komitmen Kebangsaan : Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau budaya.

Toleransi : Membangun rasa saling menghormati antar umat beragama dan menghindari tindakan diskriminatif.

Anti Kekerasan : Menyikapi setiap persoalan dengan cara yang damai, menjauhi segala bentuk kekerasan atas nama agama.

Akomodasi Budaya : Menghargai dan menghormati tradisi serta kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat yang majemuk.

Dalam penyampaiannya, Ruslan juga menyisipkan pesan penting mengenai bahaya Kawin Anak. Ia mengingatkan siswa-siswi untuk tidak terburu-buru dalam menjalani kehidupan pernikahan dan untuk selalu mempertimbangkan kesiapan fisik dan mental dalam membina rumah tangga. "Pernikahan adalah langkah besar, pastikan kita siap secara fisik dan psikologis untuk menjalani kehidupan tersebut," ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari para siswa yang hadir, dengan banyak dari mereka yang menyatakan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat untuk membentuk karakter yang toleran dan moderat dalam kehidupan beragama.(FR/OH) 

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default