Jangan Hanya Mengenang! Waktunya Mewujudkan Semangat Kebangkitan

Kontributor

Oleh : Muhammad Nasir Suddin, SS.
Penulis adalah Wakil Kepala Madrasah Bagian Humas MTsN Gowa
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional kembali menggema di berbagai penjuru negeri. Lagu-lagu perjuangan terdengar, pidato-pidato berisi semangat kebangsaan disampaikan, dan berbagai acara digelar untuk mengenang momen bersejarah dalam perjalanan bangsa.
Namun, apakah kebangkitan hanya sebatas seremoni? Apakah semangat juang para pendahulu cukup dikenang tanpa diwujudkan dalam aksi nyata?
Mengheningkan cipta untuk para pahlawan memang penting, tetapi lebih dari itu, kita harus bertanya pada diri sendiri: apa yang telah kita lakukan untuk meneruskan perjuangan mereka?.
Bangkit bukan hanya tentang mengenang, tetapi tentang bagaimana kita bisa bergerak maju, memperbaiki keadaan, dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
Sejarah bangsa ini ditulis dengan perjuangan yang tidak ringan. Para pendiri negeri tidak sekadar bermimpi tentang perubahan, mereka berkorban tenaga, pikiran, dan bahkan nyawa untuk membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan.
Kebangkitan Nasional bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita menghidupkan kembali jiwa perjuangan dalam kehidupan modern.
Saat ini, tantangan yang dihadapi bangsa jauh berbeda dari masa perjuangan kemerdekaan. Kita tidak lagi berperang dengan senjata, tetapi berhadapan dengan masalah yang tak kalah serius; kemiskinan, korupsi, kesenjangan pendidikan, serta masalah sosial lainnya. Semangat kebangkitan harus diwujudkan dalam upaya kolektif untuk mengatasi berbagai persoalan yang menghambat kemajuan negeri ini.
Semangat kebangkitan tidak boleh terbatas pada wacana, harus ada tindakan nyata yang dilakukan. Mulai dari hal kecil, seperti menjaga kebersihan lingkungan, membantu sesama, hingga berkontribusi dalam pembangunan daerah. Kebangkitan bukanlah tugas segelintir orang, tetapi tanggung jawab seluruh rakyat yang mencintai negeri ini.
Kebangkitan juga berarti membebaskan diri dari mentalitas ketergantungan. Kita tidak bisa terus berharap bahwa orang lain akan melakukan perubahan untuk kita. Inisiatif, kerja keras, dan keinginan untuk maju harus menjadi landasan utama dalam setiap langkah yang diambil. Kita harus menjadi pelaku perubahan, bukan sekadar penonton yang menunggu keajaiban terjadi.
Jika dulu para pahlawan berjuang melawan penjajahan, hari ini kita berjuang melawan ketidakpedulian. Sering kali kita merasa bahwa satu tindakan kecil tidak akan memberi dampak besar, sehingga memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Padahal, perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
Banyak negara yang bangkit dari keterpurukan berkat semangat rakyatnya yang tidak menyerah. Kita pun memiliki potensi besar untuk menjadi bangsa yang maju. Namun, jika hanya sibuk mengenang kejayaan masa lalu tanpa berusaha menciptakan kejayaan baru, maka kebangkitan hanya akan menjadi sejarah tanpa makna.
Ingat, mewujudkan kebangkitan tidak harus dilakukan dalam skala besar. Cukup dengan bekerja dengan dedikasi, menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas, serta bersikap peduli terhadap sekitar. Masyarakat yang penuh semangat dan kepedulian adalah pondasi utama dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Kebangkitan juga berarti bersatu, meninggalkan perpecahan, dan memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Tidak ada bangsa yang maju jika rakyatnya saling menjatuhkan, sibuk mencari kesalahan, dan enggan bekerja sama. Perjuangan besar selalu berawal dari kebersamaan dan solidaritas yang kuat.
Semangat kebangkitan harus diwariskan kepada setiap generasi. Jangan biarkan semangat ini memudar seiring waktu. Tugas kita adalah memastikan bahwa kebangkitan bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi sebuah gerakan yang terus hidup di hati setiap warga negara.
Sejarah memang perlu dikenang, tetapi lebih dari itu, sejarah perlu dijadikan inspirasi untuk bergerak maju. Kita bukan hanya pewaris bangsa, tetapi juga pencipta masa depan. Jika hari ini kita gagal menjaga semangat kebangkitan, maka kita telah mengkhianati cita-cita besar para pendahulu kita.
Tidak ada kebangkitan tanpa kerja keras. Tidak ada perubahan tanpa tindakan. Kita bisa memilih untuk terus mengenang atau memutuskan untuk bergerak, berkontribusi, dan menjadikan negeri ini lebih baik dari sebelumnya.
Mari jadikan momen Kebangkitan Nasional bukan hanya sebagai peringatan, tetapi sebagai titik tolak menuju perubahan nyata. Waktunya mewujudkan semangat kebangkitan, karena bangsa ini tidak akan maju jika kita hanya sibuk mengenang tanpa bertindak.
Jangan hanya mengenang! Saatnya bangkit dan bergerak bersama menuju masa depan yang lebih cerah.