Daerah

Jawaban Tulus Santri Sinjai Warnai Pembukaan Expo Kemandirian Pesantren MQKI 2025

Foto Kontributor
Arfain

Kontributor

Sabtu, 04 Oktober 2025
...

Wajo (Kemenag Sinjai) --- “Karena ingin menjadi penghafal Al-Qur’an.”

Jawaban singkat itu meluncur tulus dari Maulana Yusuf, santri kelas IX Pondok Pesantren Ibadurrahman asal Sinjai, ketika ditanya alasannya memilih mondok. Meski sempat grogi di hadapan ribuan orang, Maulana tetap berani maju ke panggung menjawab tantangan yang dilemparkan oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI, Helmy Halimatul Udhmah. Spontan, tepuk tangan riuh para pengunjung pun pecah, memberi warna tersendiri pada pembukaan Expo Kemandirian Pesantren MQKI 2025.

Expo yang menjadi rangkaian Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 ini resmi dibuka di Lapangan Merdeka Sengkang, Jumat (3/10/2025). Dalam sambutannya, Helmy menegaskan bahwa “Jika pesantren maju, maka Indonesia akan maju. Pesantren adalah benteng umat.” Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung kemandirian pesantren serta berkunjung ke setiap stand yang ditampilkan.

Tahun ini expo menampilkan lebih dari 50 stand pesantren dan UMKM dari berbagai daerah. Tiga pesantren asal Sinjai ikut ambil bagian, yakni Pondok Pesantren Ibadurrahman, Darul Muttaqin, dan Wadil Huffadz. Masing-masing menampilkan produk unggulan mulai dari olahan pangan lokal, hingga produk fashion muslimah. Kehadiran mereka turut mewarnai semarak expo dengan kreativitas dan inovasi khas Sinjai. 

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sinjai, H. Faried Wajedi, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya. “Kami bangga karena santri Sinjai bisa tampil berani dan membawa karya nyata ke ajang nasional ini. Expo ini menjadi bukti bahwa pesantren di Sinjai tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga siap mandiri dan berdaya saing dalam bidang ekonomi,” ujarnya.

Maulana sendiri, yang bertugas sebagai pengurus kemandirian pesantren sekaligus penjaga stand usaha pondoknya, menyebut expo ini sebagai pengalaman berharga. “Kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk memperlihatkan hasil karya, produk usaha, atau inovasi dari para santri dan pesantren. Jadi bukan hanya pendidikan agama, tetapi juga penguatan ekonomi mandiri dan keterampilan,” ungkapnya.

Melalui program kemandirian pesantren, pemerintah melalui Kementerian Agama telah menyalurkan bantuan inkubasi bisnis kepada 4.186 pesantren, dengan lebih dari 1.000 di antaranya kini memiliki badan ekonomi sendiri. Partisipasi pesantren Sinjai dalam Expo MQKI 2025 menjadi bukti nyata bahwa santri tidak hanya dibekali ilmu agama, tetapi juga dituntut mandiri, kreatif, dan percaya diri, siap memberi warna bagi kemandirian pesantren Indonesia. (S.R) 

Editor: Arfain

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default