Jelang Pembukaan MQK 2025, Kemenag Sulsel Gelar Rakor Matangkan Persiapan LO

Kontributor

MAKASSAR, KEMENAG SULSEL — Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat koordinasi (rakor) guna mematangkan persiapan pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional pertama dan MQK Nasional VIII yang akan digelar di Kabupaten Wajo, 1–7 Oktober 2025.
Rakor yang berlangsung secara hybrid pada Senin (22/9/2025) ini dipusatkan di Aula Lantai 2 Kanwil Kemenag Sulsel. Forum tersebut menghadirkan para Liaison Officer (LO) atau narahubung yang akan bertugas menyambut dan melayani peserta serta official dari berbagai penjuru Nusantara maupun mancanegara.
Kegiatan ini mendapat atensi khusus dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag RI, yang secara khusus mengutus Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an/Madrasah Diniyah Takmiliyah (PQ/MDT), H. Aziz Safiuddin, untuk hadir langsung memantau jalannya persiapan.
Rakor dipandu oleh Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sulsel, H. Muhammad Yunus. Hadir pula Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, Kabag TU H. Aminuddin, para kepala bidang, pembimas, serta kepala kantor Kemenag kabupaten/kota se-Sulsel yang mengikuti secara daring.
Dalam arahannya, Kasubdit PQ/MDT, H. Aziz Safiuddin, menekankan bahwa suksesnya penyelenggaraan MQK sangat bergantung pada dedikasi para LO.
“Kami berharap semua LO bekerja dengan penuh semangat, ikhlas, dan tanpa pamrih demi suksesnya kegiatan MQK ini. Kehadiran LO sangat menentukan bagaimana para tamu dan peserta merasakan pelayanan terbaik dari Kementerian Agama,” ujarnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, meminta agar LO, khususnya pejabat eselon III yang ditugaskan sebagai koordinator, benar-benar mengedepankan pelayanan prima.
“Kepada pejabat eselon III yang ditugaskan selaku LO, tolong koordinasi dengan baik, bangun komunikasi secara intens, sehingga para tamu dan peserta akan terlayani secara maksimal,” pesannya.
Sebagai tindak lanjut,
seluruh LO dijadwalkan mengikuti gladi resik di Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar pada Senin malam pukul 00.30 WITA. Gladi ini berupa
simulasi penyambutan peserta dan official dari berbagai provinsi untuk
memastikan pelayanan berlangsung optimal sejak awal kedatangan, hingga
diberangkatkan ke kabupaten Wajo. (AB)