Jolle Manis Dengan Gula Merah, Soppeng Manis Dengan Harmoni Camp Dan Maulid Nabi Pertama

Kontributor

Soppeng – Suasana Desa Jolle, Kecamatan Lalabata, mendadak semarak selama dua hari, 24 - 25 September 2025. Lebih dari seribu peserta dari berbagai devile dan kafilah kecamatan tumpah ruah mengikuti Harmoni Camp dan Kemah Moderasi, yang untuk pertama kalinya dipadukan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kementerian Agama Kabupaten Soppeng mengusung tema “Harmoni dalam Keragaman, SIMPONI dalam Kebersamaan Merangkai Destinasi Religi untuk Soppeng yang Berperadaban”, kegiatan ini menjadi momentum bersejarah bukan hanya bagi masyarakat Soppeng, tetapi juga bagi Sulawesi Selatan. Pasalnya, acara yang menghadirkan ribuan jamaah dan seluruh majelis taklim se-Kabupaten Soppeng ini merupakan yang perdana digelar di tingkat provinsi.
Kemeriahan kian terasa saat setiap devile tampil penuh antusias, menampilkan identitas kulturalnya masing-masing. Lantunan sholawat menggema di udara Jolle yang asri, jauh dari riuh keramaian kota.
Sejumlah tamu kehormatan hadir memberi dukungan, di antaranya Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Sulsel Bapak Wahyuddin Hakim, unsur Forkopimda, Kajari, Wakapolres Soppeng, Kasdim, Ketua Pengadilan Soppeng, Pastor Paroki, Pendeta Gereja, Kepala Rutan, Ketua IPARI, Ketua Baznas Soppeng, Kapolsek Lalabata, Kepala Desa Umpungeng, serta jajaran pejabat Kemenag Soppeng. Kehadiran lintas tokoh agama dan pejabat publik ini menegaskan makna sejati moderasi: bersatu dalam perbedaan, berharmoni dalam keragaman.
Dalam sambutannya, Bapak Kepala Kantor Kemenag Soppeng, H. Afdal, S.Ag., MM, menyampaikan kegiatan ini sebagai wujud nyata komitmen Soppeng menjaga kerukunan. “Momentum Maulid harus kita jadikan sarana mempererat ukhuwah, memperkuat moderasi, dan meneguhkan identitas Soppeng sebagai daerah Ati Mapaccing (Hati yang bersih),”
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Bapak H. Ali Yafid, S. Ag, M. Pd. I dalam arahannya, memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan Harmoni Camp yang dipadukan dengan peringatan Maulid Nabi. Menurut beliau Nabi Muhammad SAW adalah sosok paling moderat dalam sejarah, sehingga momentum kelahirannya sangat relevan dengan penguatan nilai kerukunan. “Sholawat adalah sesuatu yang sakral, istimewa, dan membawa rahmat Allah bagi siapa saja yang mengamalkannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Menteri Agama RI dalam meningkatkan kerukunan umat beragama berbasis kemanusiaan, sekaligus menjadi tolok ukur penguatan Indeks Moderasi Beragama dan Kerukunan Umat Beragama. Kanwil Kemenag Sulsel juga menyampaikan terima kasih atas antusiasme masyarakat dan dukungan majelis taklim yang hadir dalam jumlah besar.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat nilai religius, tetapi juga menjadi ajang memperlihatkan identitas Soppeng yang berperadaban, religius, sekaligus penuh kehangatan sosial. Dari Jollle desa yang terkenal dengan manisnya gula merah, Soppeng kembali menghadirkan manisnya persaudaraan dan harmoni untuk seluruh warganya