Kabag TU Kemenag Sulsel: Keberhasilan Kemenag Terukur Dari Kerukunan
Kontributor
BELOPA, KEMENAG SULSEL.— Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Aminuddin menegaskan bahwa indikator utama keberhasilan Kementerian Agama adalah terciptanya kerukunan di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber pada Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN Kemenag Kabupaten Luwu, Jumat, 24 Oktober 2025.
“Keberhasilan Kemenag itu kalau masyarakat rukun. Jika ada riak-riak terkait agama, pasti Kemenag yang dicari. Karena itu, Bapak Menteri Agama selalu menekankan pentingnya aspek kerukunan,” ujar Aminuddin di hadapan ratusan peserta yang memadati aula Kemenag Luwu.
Aminuddin menjelaskan, penguatan moderasi beragama merupakan bagian dari Asta Cita Presiden RI, khususnya cita kedelapan yang menekankan pentingnya kehidupan harmonis dan toleran antarumat beragama. Program tersebut diturunkan dalam Asta Protas Kementerian Agama, di mana moderasi beragama menjadi dasar utama membangun masyarakat yang rukun dan berkeadilan.
Ia memaparkan, terdapat tiga Asta Protas yang berkaitan langsung dengan isu kerukunan, yakni kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, serta layanan keagamaan yang berdampak.
“Cinta kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam adalah inti dari semua ajaran agama. Kalau nilai itu hadir dalam keseharian ASN Kemenag, maka masyarakat akan merasakan damai dan tenteram,” imbuhhnya.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Luwu, H. Nurul Haq yang menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk memperkuat karakter ASN Kemenag yang moderat, toleran, dan berorientasi pada pelayanan prima.
“Moderasi beragama bukan sekadar program, tapi harus menjadi cara berpikir dan sikap ASN Kemenag dalam melayani umat,” ujarnya.
Sementara itu, pemateri kedua, H. Mallingkai Ilyas, selaku Ketua Tim Bina Lembaga dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Sulsel sekaligus Wakil Sekretaris FKUB Provinsi Sulawesi Selatan, menyoroti pentingnya ASN menjadi teladan dalam membumikan nilai-nilai moderasi di masyarakat.
Dalam materinya bertema “ASN Moderat, Pelopor Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan”, ia menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan strategi negara dalam menjaga keberagaman dan kebinekaan Indonesia.
“Sebagai ASN Kemenag, kita adalah alat negara. Maka perilaku dan tindakan kita harus sejalan dengan arah dan kebijakan negara,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh ASN untuk menumbuhkan semangat ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariah, dan ukhuwah wathaniyah dalam kehidupan sosial dan pelayanan publik.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu diakhiri dengan diskusi interaktif yang meneguhkan komitmen ASN Kemenag Luwu dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di tempat kerja dan di tengah masyarakat. (MLK)