Barru, (Kemenag Enrekang) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang, H. Jamaruddin, menghadiri peluncuran Program Kampung Zakat dan Zakat Community Development (ZCD) di Kabupaten Barru. Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan program pemberdayaan umat melalui optimalisasi zakat sebagai instrumen peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, Kakanwil Kemenag Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa hingga saat ini telah hadir sembilan Kampung Zakat di Sulsel. Kampung Zakat pertama diresmikan di Kaheyyang, Bulukumba, disusul peluncuran di Pammana Kabupaten Wajo pada 2023, serta Taneteang Bantaeng dan Lakkang Kota Makassar pada 2024. “Hari ini, kita kembali menghadirkan tiga Kampung Zakat di Sulawesi Selatan. Semoga perhatian pemerintah dan Baznas dapat memberdayakan mustahik hingga kelak naik kelas menjadi muzakki,” ujar Kakanwil.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. H. Waryono, MA, menegaskan pentingnya peran penyuluh agama dalam menguatkan kesadaran berzakat. Ia mengungkapkan bahwa banyak putra daerah Sulsel sukses dan tetap ingat kampung halamannya melalui zakat, serta menekankan potensi zakat nasional yang dapat mencapai Rp11 triliun per tahun apabila seluruh ASN menunaikannya. Ia juga memaparkan lima program sinergi pengentasan kemiskinan melalui zakat, wakaf, pemberdayaan ekonomi berbasis KUA, beasiswa, dan pengembangan kota wakaf.

Kakan Kemenag Enrekang, H. Jamaruddin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. “Semoga program Kampung Zakat dan ZCD menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan umat serta membangun kemandirian masyarakat,” ujarnya.

Peluncuran ini menjadi momentum penguatan sinergi pemerintah, Baznas, penyuluh agama, dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi zakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan pemberdayaan umat secara berkelanjutan. (cut)