Daerah

Kakan Kemenag Kanwil Sulsel : Menyatukan Perbedaan Menjadi Tauhid Umat Beragama

Foto Kontributor
Asriadi Haris

Kontributor

Senin, 14 Juli 2025
...

Bulukumba, (Kemenag Bulukumba) – Dalam upaya memperkuat nilai-nilai moderasi beragama serta meningkatkan kualitas pendidikan madrasah, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bulukumba menyelenggarakan kegiatan bertajuk Moderasi Beragama bagi ASN dan Non-ASN, yang dirangkaikan dengan penyerahan Izin Operasional Madrasah serta sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Pendekatan Mendalam (PM).

Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Bulukumba, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, Kepala Kemenag Kabupaten Bulukumba, H. Misbah, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Sulsel, H. Wahyuddin Hakim, serta Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Bulukumba, Asfiadi. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta, terdiri dari Pokjawas, para pengawas madrasah dan PAI, serta para Kepala Madrasah Negeri dan Swasta se-Kabupaten Bulukumba.

Dalam sambutannya, H. Misbah menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai bagian dari visi besar Kementerian Agama RI. “Kegiatan ini adalah bentuk nyata dukungan kita terhadap visi Bapak Menteri Agama untuk senantiasa mengedepankan moderasi beragama sebagai landasan kerukunan umat di Indonesia,” tutur H. Misbah.

Sementara itu, H. Ali Yafid dalam arahannya menekankan bahwa menyatukan perbedaan merupakan bagian dari nilai-nilai ketauhidan. “Kita tidak boleh berputus asa atas perbedaan di sekitar kita, karena menyatukan perbedaan yang ada dalam masyarakat juga termasuk bagian dari tauhid,” ujarnya.

Ia juga kembali mengingatkan pentingnya Tri Kerukunan yang menjadi pesan utama Menteri Agama RI. “Tri Kerukunan yang selalu digaungkan oleh Menteri Agama—yakni kerukunan antar umat manusia, kerukunan antara manusia dan alam, serta kerukunan antara manusia dengan Tuhan—hendaknya menjadi landasan sikap dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat,” tegasnya.

Selain penguatan moderasi beragama, kegiatan ini juga menjadi momentum strategis untuk mendorong implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Pendekatan Mendalam (PM), yang dirancang untuk memperkuat nilai-nilai kasih sayang, empati, dan penghayatan mendalam terhadap materi pembelajaran, guna menciptakan generasi madrasah yang berkarakter dan inklusif. (Vira)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default