Bontomarannu (Kemenag Sulsel). Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, H. Muhammad Jamil menyampaikan materi di Manasik Haji Gabungan 7 Wilayah di Bontomarannu, Ahad (20/4/2025).

Dikatakan, pondasi utama dalam pergaulan adalah akhlak. "Begitu pula dengan adab, mohon untuk menjaga adab di rumah Allah, di Tanah Suci," ucap Kasubbag.

Jamil menjelaskan beberapa budaya Arab Saudi yang perlu diketahui jemaah. Diantaranya, orang Arab bersuara keras tapi jangan dianggap sedang marah, kebiasaan yang membuat mereka bersuara keras. "Terkadang mereka menyapa atau memanggil orang dengan sebutan seenaknya. Mereka juga juga terkadang acuh pada pendatang, " jelas mantan Kasi Penmad itu.

Wanita bagi mereka sangat dilindungi. "Jadi jangan heran, jarang kita liat wanita Arab berkeliaran di pasar, jalanan ataupun tempat umum lainnya. Wanita Arab dilindungi dengan cadar hitam, tinggal di dalam rumah dan keluar hanya untuk halnya sangat penting, " tutur Jamil.

Menurutnya walaupun adat dan budaya tidak berkaitan langsung dengan Rukun Haji, tetapi hal ini menjadi penting untuk diketahui jemaah yang akan tinggal kurang lebih 42 hari di tanah Suci nanti.

Kepala KUA Pattalassang, Abdullah yang juga ketua panitia menjelaskan, Manasik ini merupakan gabungan dari 7 Kecamatan yakni Parigi, Tinggi Moncong, Tombolo Pao, Parangloe, Manuju, Pattallassang, dan Bontomarannu. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Miftahussaadah Balang – Balang, Bontomarannu. 101 jemaah setia hadir untuk mengumpulkan bekal ilmu yang akan digunakan selama di Tanah Suci nanti.(OH)