Kemenag Bantaeng Gelar Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama Dan Moderasi Beragama Islam: Deteksi Dini Konflik Internal

Kontributor

Bantaeng (Kemenag Bantaeng) - Dalam upaya memperkuat semangat persatuan dan memperdalam pemahaman moderasi beragama di kalangan umat Islam, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantaeng melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menyelenggarakan kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Moderasi Beragama Islam, dengan tema : "Deteksi dini konflik internal dan menjaga Harmoni dengan Dakwah Penuh Hikmah dan Nasehat yang baik", pada Kamis (7/8), bertempat di Aula Kantor Kemenag Bantaeng.
Kegiatan diawali dengan laporan panitia yang disampaikan oleh Kasi Bimas Islam, Jamaluddin, S.Ag, MM. Dalam laporannya, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen umat Islam dalam menjaga harmoni internal, serta memperkuat nilai-nilai toleransi melalui pendekatan moderasi beragama. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran para tokoh agama dan peserta yang telah mendukung suksesnya acara ini.
Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng, H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag, MA, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kerukunan di tengah kemajemukan masyarakat.
"Moderasi beragama adalah jalan tengah yang membawa kesejukan dan mencegah ekstremisme. Dialog seperti ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan memperdalam pemahaman," ungkapnya.
Dalam kegiatan Dialog ini menghadirkan dua narasumber utama yang digelar secara panel, yaitu:
1. Dr. Gafrawi, Kadir, MH, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bantaeng.
2. Sopyan Yasri, S.Ag, M.Sos.I, Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bantaeng, mewakili Ketua FKUB.
Dialog dipandu oleh moderator, Dr. Syahruddin, S.Ag, M.Pd.I, yang berhasil menciptakan suasana interaktif dan produktif selama berlangsungnya diskusi. Para peserta pun diberi kesempatan berdialog langsung, menyampaikan pertanyaan, serta berbagi pandangan dan pengalaman.
Dialog dihadiri oleh para tokoh agama, Ormas Keagamaan, BKMT, jajaran penyuluh dan penghulu pada KUA Kecamatan serta ASN Kementerian Agama. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi fondasi dalam memperkuat harmoni umat, serta memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya hidup dalam toleransi dan damai. (Mahdi)