Daerah

Kemenag Bone Dan DLH Teken MoU Penguatan Program Adiwiyata

Foto Kontributor
Humas Bone

Kontributor

Senin, 24 November 2025
...

Watampone, (Kemenag Bone) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone, Dray Vibrianto, dalam Workshop Pembinaan Sekolah Berbudaya Lingkungan melalui Program Adiwiyata. Kegiatan berlangsung pada Senin (24/11/2025) di Hotel Novena Watampone, dihadiri oleh Wakil Bupati Bone H. Andi Akmal Pasluddin, serta para kepala madrasah binaan Adiwiyata, termasuk MAN 2 Bone yang menuju Adiwiyata Nasional, MAN 3 Bone menuju Adiwiyata Provinsi, dan MTsN 4 Bone yang telah mencapai predikat Adiwiyata Mandiri.

Kepala DLH Bone, Dray Vibrianto, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Adiwiyata berasal dari kata adi (besar/agung) dan wiyata (tempat belajar), yang bermakna lingkungan pendidikan yang baik dalam membentuk karakter peduli lingkungan. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini untuk menyiapkan generasi yang peka terhadap isu lingkungan.

“Salah satu indikator utama Adiwiyata adalah bagaimana sekolah mampu mengelola sampahnya. Termasuk memastikan alokasi 3% dana pendidikan tercatat sesuai administrasi,” ujarnya. DLH juga berkomitmen memberikan dukungan fasilitas, seperti penyediaan tempat sampah bagi sekolah-sekolah yang didorong menuju Adiwiyata Nasional bekerja sama dengan Kemenag Bone.


Sementara itu, Wakil Bupati Bone H. Andi Akmal Pasluddin menegaskan bahwa guru memiliki peran besar sebagai garda terdepan dalam menanamkan kepedulian lingkungan.

“Sejak dini anak-anak perlu dilibatkan. Guru punya kewajiban kuat untuk membentuk peserta didik yang cerdas, berkarakter, dan peduli lingkungan,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penegakan regulasi lingkungan, termasuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2025 yang mengatur tata kelola pendidikan berbasis lingkungan, warga sekolah ramah lingkungan, pengelolaan sarana prasarana, serta kolaborasi lintas sektor dengan masyarakat.

Wakil Bupati memberikan contoh sederhana dalam penerapan budaya peduli lingkungan, seperti membuang puntung rokok pada tempatnya dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan mengganti tumbler sebagai kebiasaan baru di lingkungan sekolah maupun perkantoran. “Sampah plastik itu berbahaya karena tidak dapat terurai, sehingga perubahan perilaku adalah langkah utama,” tegasnya. Ia berharap workshop ini menjadi ruang belajar bersama untuk mendorong semangat perubahan menuju lingkungan yang lebih baik.

Penandatanganan MoU antara Kemenag Bone dan DLH Bone ini menegaskan komitmen kedua pihak dalam memperkuat implementasi Program Adiwiyata serta menghadirkan sekolah yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan melalui budaya hidup bersih, tertib, dan berkelanjutan. (Ahdi)

Editor: Mawardi

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default