Kemenag Kota Makassar Launching Pemilahan Sampah Sambut 1 Muharram 1447 H

Kontributor

Makassar-Kemenag Makassar — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Kementerian Agama Kota Makassar menggelar Launching Pemilahan Sampah di Lapangan Indoor Kemenag Makassar, pada Senin, 23 Juni 2025.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar, H. Irman, yang didampingi oleh para Kepala Seksi, Penyelenggara, dan pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Makassar.
Program ini menandai dimulainya gerakan pemilahan sampah di seluruh ruang kerja lingkup Kemenag Kota Makassar, sebagai wujud nyata tanggung jawab ASN terhadap kebersihan lingkungan kerja.
Adapun tiga jenis tempat sampah yang disiapkan:
1. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): seperti baterai, bahan kimia, dan obat-obatan.
2. Sampah Anorganik: seperti botol plastik, kaleng, logam, dan kaca.
3. Sampah Organik: seperti dedaunan, sisa makanan, buah, sayur, dan bahan basah lainnya.
Dalam sambutannya, H. Irman menegaskan bahwa budaya bersih dan peduli lingkungan harus dimulai dari hal sederhana, termasuk memilah sampah dari ruang kerja masing-masing.
“Kita mulai dari hal kecil: memisahkan sampah di ruangan masing-masing. Edukasi ini tidak hanya untuk diri kita, tapi juga untuk lingkungan kerja kita. Mari budayakan kebersihan sejak dini. Menyambut 1 Muharram ini, kita tidak hanya memperbarui niat, tetapi juga cara berpikir dan berperilaku terhadap lingkungan,” ujar H. Irman.
“Kemarin, kami bersama DWP juga melakukan penilaian kebersihan tiap ruangan. Hari ini, kami resmikan penggunaan tempat pemilahan sampah. Setiap ruangan harus memilikinya dan memahami fungsinya,” tegasnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari edukasi berkelanjutan bagi ASN dan pegawai Kemenag agar semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Pemilahan sampah menjadi langkah awal menuju kantor yang ramah lingkungan, sehat, dan berdaya guna. Selain mengurangi pencemaran, pemilahan juga membuka potensi ekonomi sirkular melalui daur ulang, serta mencegah risiko penyakit akibat sampah tidak terkelola.