Kemenag RI Sebar Instrumen Asesmen EWS Untuk Optimalisasi Kerukunan Umat Beragama

Kontributor

Makassar, HUNAS SULSEL– Kementerian Agama Republik Indonesia menerbitkan surat edaran terkait penyebaran instrumen asesmen untuk Sistem Deteksi Dini Berdimensi Keagamaan atau Early Warning System (EWS). Langkah ini dilakukan guna mengembangkan aplikasi serta mengoptimalkan program kerukunan umat beragama di berbagai daerah.
Surat Nomor B-120/B.VII/1/ BA.01/03/2025 tertanggal 12 Maret 2025 yang ditujukan kepada seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi tersebut, kata Ketua Tim KUB dan Bina Lembaga, Mallingkai Ilyas, berisi imbauan kepala Kanwil Kemenag untuk menugaskan Ketua Tim Kerukunan Umat Beragama (KUB) dalam menyampaikan instrumen asesmen kepada pihak-pihak terkait.
"Asesmen ini bertujuan mengidentifikasi potensi permasalahan sekaligus memberikan gambaran kondisi sosial-keagamaan di masing-masing wilayah," sebut Mallingkai Ilyas pada zoom meeting, Sabru 15 Maret 2025.
Lebih lanjut disampaikan, pengisian asesmen dapat dilakukan lebih dari satu orang melalui tautan yang telah disediakan dalam lampiran surat.
"Adapun jadwal pengisian ditetapkan mulai 13 hingga 22 Maret 2025, dan setiap Kantor Wilayah Kemenag diharapkan melaporkan daftar nama atau pihak yang telah mengisi asesmen sebagai bentuk pertanggungjawaban," ungkapnya.
Ditambahkan, asesmen ini terbagi dalam dua kategori utama, yaitu Instrumen Persepsi atas Potensi Konflik dan Instrumen Pengembangan EWS.
"Kanwil Kemenag Sulsel menyatakan siap menyukseskan penyebaran instrumen asesmen ini, bahkan Kakanwil Bapak H. Ali Yafid, telah menginstruksikan Ketua Tim KUB untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna memastikan asesmen berjalan sesuai harapan," bebernya.
Adapun responden dalam asesmen ini, ungkap Mallingkai, meliputi Kanwil Kemenag Sulsel, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta para tokoh agama di Sulawesi Selatan.
"Melalui asesmen ini, Kemenag berharap dapat lebih proaktif dalam mendeteksi potensi konflik serta memperkuat moderasi beragama di seluruh Indonesia," pungkasnya.