Daerah

Kolaborasi KUA Patimpeng-Desa Latellang : Rembuk Stunting Tegaskan Bahaya Pernikahan Dini

Foto Kontributor
Humas Bone

Kontributor

Selasa, 08 Juli 2025
...

Patimpeng (Kemenag), di Kantor Desa Latellang, Kecamatan Patimpeng, dipadati tokoh pemerintah, kesehatan, keagamaan, dan masyarakat setempat pada pertemuan rembuk stunting yang digelar Senin Siang (7/7/2025). Pertemuan lintas sektor ini dihadiri oleh Kepala Desa Patimpeng, Kepala KUA Patimpeng beserta beberapa Penyuluh Agama Islam Patimpeng, Camat Patimpeng, UPTD Puskesmas Patimpeng, Pendamping Desa Latellang, Sekretaris Camat Patimpeng, Imam desa Latellang dan kepala dusun, Kepala BKMT, Kapolsek Patimpeng, serta  masyarakat desa Latellang.

Pernikahan dini sebagai “akar” stunting

Dalam arahannya, Camat Patimpeng A. Mattotorang menegaskan bahwa pernikahan di bawah usia cukup merupakan faktor kunci yang menjerat banyak keluarga ke dalam lingkaran masalah kesehatan.

“Pernikahan dini adalah akar masalah stunting. Dampaknya tak berhenti pada kesehatan anak hari ini, tetapi merambat ke produktivitas generasi ke depan,” ujarnya. Ia menekankan tiga langkah utama: menunda pernikahan hingga usia cukup, rutin memeriksakan kesehatan selama kehamilan, dan memastikan bayi memperoleh ASI eksklusif hingga usia enam bulan.

Stunting dimulai sejak kehamilan

Mewakili Kepala UPTD Puskesmas Patimpeng, seorang bidan Puskesmas Patimpeng memaparkan data lapangan yang menunjukkan bahwa kegagalan pertumbuhan sudah bisa terdeteksi sejak masa gestasi.

“Stunting adalah kegagalan pertumbuhan yang berawal dari rahim. Pemberian makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil menjadi kunci pencegahan,” jelasnya, sembari mempromosikan program pemberian tablet tambah darah dan pemantauan rutin kandungan.

Peran KUA dan edukasi religius

Kepala KUA Patimpeng, Makdis Tappu menyoroti korelasi kuat antara pendidikan agama, perencanaan keluarga, dan kesehatan anak.

“Mengajarkan nilai agama yang benar, sekaligus memberi wawasan soal dampak negatif pernikahan dini, merupakan strategi efektif menekan stunting,” katanya. Ia mengusulkan materi khusus tentang kesehatan reproduksi dalam bimbingan perkawinan pra‑nikah.

Dukungan penuh aparat keamanan

Kapolsek Patimpeng H. Kamaruddin menyatakan komitmen Polsek untuk mengawal setiap program yang dirancang:

“Kami siap berkolaborasi, mendukung sosialisasi, dan memastikan kegiatan lapangan berjalan aman serta tepat sasaran,” tegasnya.

Langkah lanjut dan penutup

Hasil pertemuan merumuskan rencana aksi:

  1. Sosialisasi terpadu di sekolah, majelis taklim, dan posyandu tentang risiko pernikahan dini dan pentingnya gizi ibu hamil.

  2. Klinik konsultasi keluarga di Puskesmas dan KUA untuk pasangan usia subur, serts

  3. Pemantauan tumbuh kembang terpadu dengan melibatkan beberapa kader yang berkaitan.

Pertemuan ini ditutup dengan doa bersama seraya berharap sinergi seluruh elemen mampu menekan angka stunting khususnya di Patimpeng. (Yusdiarni/Ahdi)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default