KUA Cempa Gelar BRUS Di SMAN 9 Pinrang, Bahas Pernikahan Dini Dalam Perspektif Islam
Kontributor
Cempa, (Kemenag Pinrang) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cempa terus menggencarkan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) sebagai upaya memberikan edukasi dan pembinaan moral kepada generasi muda.
Kali ini, kegiatan BRUS digelar di Mushollah SMAN 9 Pinrang, Rabu (10/09/2025), dengan menghadirkan ratusan siswa dan para tenaga pendidik yang antusias mengikuti jalannya kegiatan.
Acara ini menghadirkan tiga pemantik utama, yaitu Nurasia, Ahmad Ta’min, dan Muharram Alim Jaya, yang secara bergantian membawakan materi terkait pernikahan dini. Tema ini dipilih karena masih maraknya fenomena pernikahan dini di tengah masyarakat yang membawa banyak dampak negatif, baik dari sisi kesehatan, psikologi, sosial, maupun agama.
Dalam sesi pertama, pemantik Nurasia menjelaskan definisi pernikahan dini, yaitu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang sebelum mencapai usia ideal sebagaimana ditetapkan oleh aturan negara dan syariat Islam. Dijelaskan bahwa pernikahan dini bukan hanya pernikahan yang dilakukan di bawah umur secara hukum, tetapi juga pernikahan yang dilakukan tanpa kesiapan fisik, mental, maupun ekonomi.
Sesi berikutnya membahas tentang dampak pernikahan dini oleh Muharram Alim Jaya. Remaja diberikan pemahaman bahwa pernikahan di usia belia berpotensi menimbulkan berbagai persoalan, seperti risiko kesehatan reproduksi, tingginya angka perceraian akibat ketidakmatangan emosional, terhambatnya pendidikan, hingga meningkatnya angka kemiskinan. Para siswa juga diajak untuk menyadari bahwa menikah bukanlah solusi instan untuk permasalahan remaja, melainkan tanggung jawab besar yang harus dipikul dengan kesiapan yang matang.
Lebih lanjut, pemateri Ahmad Ta'min menguraikan solusi pernikahan dini dalam perspektif Islam. Dijelaskan bahwa Islam menempatkan pernikahan sebagai ibadah yang sangat mulia. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan baik, menguatkan iman dan akhlak, serta menunda pernikahan sampai benar-benar siap lahir dan batin. Salah satu solusi yang ditekankan adalah memperkuat pendidikan agama sejak dini, memperluas wawasan remaja tentang kehidupan rumah tangga, dan membekali mereka dengan keterampilan hidup (life skill) agar lebih mandiri.
Dalam kegiatan BRUS ini para siswa terlihat antusias menyimak seputar pernikahan dini, mulai dari bagaimana Islam memandang pernikahan usia muda hingga bagaimana remaja bisa menjaga diri agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Kehadiran para tenaga pendidik SMAN 9 Pinrang juga menambah semarak acara karena turut memberikan dukungan dan dorongan kepada siswanya.
Dengan dihadiri ratusan siswa dan para tenaga pendidik, kegiatan BRUS di SMAN 9 Pinrang ini menjadi momentum penting dalam memberikan pencerahan serta membangun kesadaran bersama akan pentingnya kesiapan dalam membina rumah tangga. Harapannya, generasi muda Pinrang mampu tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak, matang, dan bertanggung jawab dalam menyongsong masa depan.