KUA Kecamatan Lanrisang Dukung Aksi Donor Darah: Wujud Nyata Kepedulian Dan Solidaritas

Kontributor

Lanrisang (Kemenag Pinrang) – Kantor Urusan Agama kecamatan Lanrisang mendukung aksi donor darah yang digelar di Kantor Camat Lanrisang, Senin (30/06/2025).
Aksi sosial ini menjadi momentum penting dalam
mendukung ketersediaan stok darah di RSUD Lasinrang Pinrang sekaligus
mempererat solidaritas antarelemen masyarakat.
Kegiatan ini mendapat
sambutan hangat dari berbagai kalangan, mulai dari aparatur sipil negara (ASN),
tokoh agama, hingga masyarakat umum yang antusias turut ambil bagian dalam aksi
donor darah. Tak terkecuali jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Lanrisang yang turut hadir dan memberikan kontribusi langsung melalui donor darah.
Kehadiran para
pegawai KUA menunjukkan peran aktif institusi keagamaan dalam mendukung
kegiatan sosial. Tak hanya membina aspek spiritual masyarakat, mereka juga
menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan yang nyata demi menolong sesama.
Tim medis dari RSUD
Lasinrang Pinrang bertugas secara profesional selama pelaksanaan donor darah.
Seluruh proses, mulai dari pemeriksaan awal hingga pengambilan darah, dilakukan
dengan standar kesehatan yang ketat. Para peserta juga diberikan edukasi
tentang manfaat dan pentingnya donor darah secara rutin untuk kesehatan pribadi
dan kemaslahatan umum.
Tak ketinggalan,
para Penghulu dan Penyuluh
Agama Islam turut menyemangati para pendonor dengan motivasi spiritual. Mereka
menegaskan bahwa donor darah adalah bentuk sedekah yang sangat mulia,
sebagaimana ajaran agama Islam yang mendorong umatnya untuk menolong sesama
tanpa pamrih.
“Donor darah bukan
hanya bermanfaat secara medis, tapi juga memiliki nilai ibadah yang tinggi.
Setetes darah bisa menjadi penyelamat nyawa,” ujar Bahri Hasan salah satu Penghulu KUA Lanrisang.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal sinergi antara nilai-nilai keagamaan dan aksi sosial kemasyarakatan di Kecamatan Lanrisang. Lebih dari sekadar kegiatan rutin, donor darah ini menjadi simbol kebersamaan lintas sektor, antara Pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat, dalam mewujudkan kehidupan sosial yang lebih sehat, peduli, dan harmonis. (Sukriani)