Sabbang, (Kemenag Lutra) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sabbang kembali melaksanakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) sebagai upaya pembinaan remaja dan pencegahan pernikahan dini. Kali ini kegiatan dilaksanakan di SMA Negeri 5 Luwu Utara pada Jumat (29/08/2025) dan dihadiri langsung oleh Kepala KUA Sabbang, para penghulu, penyuluh agama Islam, perwakilan sekolah, guru, serta puluhan siswa-siswi yang menjadi peserta aktif kegiatan tersebut.

Dalam pembukan kegiatan BRUS ini, Kepala Sekolah SMAN 5 Luwu Utara yang diwakili oleh Ibu Fitriati, SE., Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap program BRUS yang dibawakan KUA Sabbang. Ia berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti pada satu kali pertemuan, tetapi dapat dijalankan secara berkesinambungan sebagai bentuk pendampingan bagi para remaja di sekolah. “Kami sangat mengapresiasi program BRUS ini, karena selain memberikan pengetahuan, kegiatan ini juga membentuk karakter siswa. Kami berharap ke depan dapat dilakukan lebih intens dan berkelanjutan,” ujarnya.

Selanjutnya, Kepala KUA Sabbang, H. Wahyuddin, S.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa pernikahan merupakan ibadah sakral yang membutuhkan persiapan matang, termasuk kesiapan usia. “Usia ideal untuk memulai berkeluarga adalah 19 tahun, sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Pernikahan di bawah umur sangat berisiko terhadap kesehatan, pendidikan, dan masa depan remaja,” tegasnya. Setelah menyampaikan arahannya, beliau sekaligus membuka kegiatan BRUS ini secara resmi.

Sebagai bentuk sinergi dan penghargaan, KUA Sabbang menyerahkan piagam penghargaan kepada SMA Negeri 5 Luwu Utara sebagai tanda terima kasih atas dukungan penuh dan kerjasama dalam menyukseskan kegiatan BRUS. Penyerahan ini menjadi simbol komitmen bersama antara KUA dan pihak sekolah dalam mendidik generasi muda agar lebih siap menghadapi masa depan.

Kegiatan BRUS kemudian berlanjut ke sesi inti dengan penyampaian dua materi utama. Materi pertama disampaikan oleh Kepala KUA Sabbang, H. Wahyuddin, S.Ag., yang mengulas secara mendalam tentang pencegahan pernikahan dini. Beliau mengajak para siswa untuk lebih fokus dalam pendidikan, membangun cita-cita, dan menunda pernikahan hingga mencapai usia ideal agar tidak terjebak pada risiko sosial dan kesehatan.

Sementara itu, materi kedua dibawakan oleh Ibu Jumania, S.Ag., Penyuluh Agama Islam KUA Sabbang, yang mengupas tentang masalah sosial remaja, bullying, dan geng remaja. Materi ini dikemas secara komunikatif dan interaktif sehingga mampu menarik perhatian siswa serta membuka ruang diskusi yang hidup.

Menariknya, kegiatan BRUS kali ini juga diikuti oleh siswa-siswi beragama Islam maupun non-Islam, sehingga benar-benar menjadi ajang pembinaan remaja yang inklusif dan merangkul semua kalangan. Hal ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk menghadirkan layanan pembinaan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang.

Tujuan utama dari kegiatan BRUS ini adalah membekali remaja dengan pengetahuan, keterampilan hidup (life skills), serta kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, spiritual, dan sosial. Dengan bekal tersebut, diharapkan para remaja mampu menghindari pernikahan usia anak, perilaku seks pranikah, serta berbagai permasalahan sosial yang sering dialami di usia muda.

Melalui kegiatan ini, KUA Sabbang berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mencegah pernikahan dini dan membentuk generasi muda yang sehat, berkarakter, dan memiliki visi masa depan yang jelas. Harapannya, siswa-siswi yang mengikuti BRUS dapat menerapkan ilmu yang didapatkan, menumbuhkan kesadaran diri, serta kelak menjadi generasi yang matang dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah sekaligus menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya dan berkontribusi positif bagi bangsa.